Tausiah Habib Mustafa Al-Idrus: Beratnya Tugas Ulama di Zaman Sekarang

Penulis : Tim Admin

December 18, 2023

Foto: Habib Mustafa Al-Idrus sedang memberikan tausiah di Walimatul ‘Ursy Agus H. Muhammad Yasin & Ning Halimatus Sa’diyyah, tepatnya pada Kamis pagi, (14/12/23) yang diselenggarakan di halaman Madrasah Al-Falahiyah.

Beberapa hari lalu, Habib Mustafa Al-Idrus memberikan tausiah di Walimatul ‘Ursy Agus H. Muhammad Yasin & Ning Halimatus Sa’diyyah, tepatnya pada Kamis pagi, (14/12/23) yang diselenggarakan di halaman Madrasah Al-Falahiyah.

Dalam tausiahnya tersebut, Habib Mustafa menyoroti perilaku maksiat yang timbul dari pergaulan bebas dan fitnah-fitnah yang berkembang akhir-akhir ini. Menurut beliau, dunia yang sekarang ini berbeda dengan dunia zaman dahulu.

“Dahulu maksiat itu dilakukan dengan sembunyi-sembunyi, sekarang malah diviralkan, bahkan maksiat yang terjadi itu tidak hanya di antara lelaki dan perempuan, tetapi lelaki dengan lelaki dan perempuan dengan perempuan, atau disebut LGBT,” ungkap Habib Mustafa.

Atas hal tersebut, Habib Mustafa menjelaskan bahwa tugasnya para ulama dan kiai tambah berat. Bahkan diperparah dengan banyaknya ulama yang sudah wafat.

“Tugasnya para ulama dan kiai artinya tambah berat. Ketika tugas tambah berat, banyak ulama dan kiai sepuh yang sudah wafat, apalagi kemarin dengan kejadian Corona, berapa ratus ulama dan kiai yang telah wafat.”

“Dengan kejadian yang terjadi, semoga para ulama dan kiai yang masih ada diberi panjang umur semua, khususnya Kiai Anwar Mansur, Kiai Yani, Kiai Sadid, Kiai Said dan semua para kiai yang tidak bisa saya sebutkan di sini. Semoga semua panjang umur, bisa membimbing masyarakat,” lanjut beliau.

Habib Mustafa juga menyoroti banyaknya fitnah yang muncul akhir-akhir ini. Beliau menganggap bahwa fitnah sudah dibangunkan, bahkan lebih dahsyat, padahal siapapun yang membangunkan fitnah, maka dia adalah orang yang terkutuk.

“Masyarakat sekarang dalam keadaan kebingungan, dan fitnah ada di mana-mana. Sebenarnya fitnah itu sedang tidur saudara, terkutuklah orang-orang yang membangunkan fitnah. Sekarang malah bukan membangunkan, malah diviralkan, bahkan lebih dahsyat, fitnah sampai di mana-mana dengan segala cara,” terang Habib Mustafa.

Beliau juga mengkhawatirkan banyaknya fitnah saat mendekati suasana kontestasi Pemilu 2024, serta perbedaan sebagian kiai dengan kiai yang lain dalam mengangkat salah satu calon pemimpin tertentu.

Dalam hal ini, beliau beranggapan bahwa perbedaan antar kiai dalam mendukung salah satu calon pemimpin itu berkah dan membawa kebaikan.

“Perbedaan kiai, ada yang di sini, ada yang di sana, ada yang di sono, insyaallah tetap membawa kebaikan. Siapa pun yang nantinya akan menang, di sisinya pasti ada kiainya.”

Kalau pandangannya positif, lanjut beliau, cara berpikirnya baik, maka tidak terlalu su’udzon. Kalau ada salah satu kiai di sana, salah satu yang lain di sini, insyaallah mewarnai. Apalagi kalau ada pejabat meminta pendapat kiai, maka alhamdulillah.

“Coba bayangkan kalau pejabatnya tidak mau sowan kepada kiai, justru yang masuk malah nasehat-nasehat yang salah. Maka pejabat yang ke kiai sana dapat nasehat baik, yang ke kiai sini, dapat juga nasehat yang baik. Insyaallah semua membawa manfaat,” pungkas beliau. (riy).

Tulisan Terkait

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Komentar

Posting Populer