“Apa lagi yang kita cari di dunia ini selain ridha Allah, ridha Rasulullah saw, ridhanya ulama dan para kiai kita semua”
Begitulah kurang lebih kata Syaikhina KH. Ma’shum Faqih, Majelis Masyayikh Langitan dalam salah satu tausiahnya di Majelis Rutinan Malam Kamis Wage pada Rabu (30/8/23).
“Tidak ada lagi selain itu, amal jenengan, shalat jenengan, wiridan jenengan, ngaji jenengan, apa saja semuanya itu sangat sedikit tidak ada apa-apanya dibanding rahmatnya Allah, syafaat Rasulullah saw, dan ridha para kiai kita semua” kata Gus Ma’shum, sapaan akrab beliau.
Gus Ma’shum juga mengingatkan kalau kita ini manusia yang lemah, sering khilaf, dan tidak bisa melakukan apa-apa, tetapi karena guru-guru kita semua akhirnya kita bisa tahu ilmu agama dan perintah Allah Swt dengan benar dan tertib. Hal ini merupakan bentuk kemuliaan yang Allah Swt berikan kepada kita.
“Kita semua ini manusia yang khilaf, manusia yang dhoif, manusia yang tidak bisa apa-apa, tetapi karena guru-guru kita semua, kita panjenengan ini termasuk orang yang dimuliakan Allah Swt, diberitahu ilmu agama, diajari bagaimana cara menjalani agama, menjalani perintah Allah dengan benar dan tertib, kemuliaan ini tidak bisa dibeli dengan apapun” tegas Gus Ma’shum.
Lebih lanjut beliau melarang mempunyai sifat sombong seperti membangga-banggakan nasab dan jabatan.
“Jangan sampai punya sifat sombong, seperti kita ini anak siapa, keturunan siapa, itu semua tidak ada apa-apanya kalau tidak punya iman yang kuat. Mau punya kekayaan dunia sebesar gunung Uhud, mau punya jabatan setinggi bulan, itu semua tidak ada apa-apanya” kata Gus Ma’shum.
Keturunan dan nasab, lanjut beliau, itu cuma kebetulan karena cuma ada tanda lahir dan darah yang mengalir itu saja. Makanya nasab tidak bisa diandalkan, karena hal tersebut cuma kebetulan sebagai tanda kita ini anaknya itu, anaknya ini.
“Tetapi yang bisa diandalkan hanya iman yang kuat dalam diri kita sendiri, hanya dari dari hal tersebut yang bisa menyelamatkan kita. Jangan mengandalkan keturunan dan nasab, entah itu keturunan sultan, siapa saja kalau tidak punya iman di hati, cinta kepada Rasulullah, tawadhu kepada kiai dan habaib maka itu semua tidak ada apa-apanya, tidak memberikan apapun kepada kalian” pungkas Gus Ma’shum.
Pewarta: Mahir Riyadl
0 Comments