Ngaji Kitab Irsyadul Ibad: Kisah Seorang yang Disiksa Akibat Memutus Tali Silaturahmi

Penulis : Tim Admin

August 6, 2023

Pengajian kitab Irsyadul Ibad pada Senin, (31/7/23) membahas salah satu kisah yang terdapat dalam bab قاطع رحم (memutus tali silaturahmi).

Kisah tersebut diceritakan oleh Imam Ibnu Hajar Al-Haitami, pakar fikih yang hidup di Makkah sekitaran abad 10 M. Kisah tersebut menceritakan seseorang yang diberi azab oleh Allah akibat memutus tali silaturahmi dengan salah satu saudaranya, berikut kisah tersebut:

Ada orang kaya yang pergi haji, (sebut saja namanya Zaid) sebelum berangkat, Zaid menitipkan hartanya yang berjumlah 1000 dinar kepada seseorang yang dianggap amanah dan bersifat baik, sebut saja namanya Amar.

Setelah Zaid melaksanakan ibadah haji, ia pun pergi ke Amar untuk mengambil uang yang dititipkan kepadanya. Tetapi naas, Amar telah meninggal dunia. Akhirnya Zahid pun menanyai keluarganya perihal harta tersebut, tetapi mereka juga tidak mengetahui apapun tentang itu.

Tidak kehabisan akal, Zaid pun pergi ke kota Makkah dengan niat mencari solusi atas masalahnya kepada salah satu ulama di sana, lalu ulama tersebut mengatakan,

“Pada pertengahan malam, pergilah ke sumur Zamzam, lalu panggillah nama Amar dalam sumur tersebut, bila ia termasuk Ahlu khair (orang yang baik), maka ia akan menjawab pangilanmu secara langsung.”

Lalu Zahid mengikuti solusi yang diberikan ulama tadi, ia pergi ke sumur Zamzam di pertengahan malam dan memanggil nama Amar di sana. Namun tidak ada suara apapun yang keluar dari sumur tersebut.

Akhirnya ia pun kembali kepada ulama tadi dan menceritakan hal yang dialaminya semalam, kemudian ulama tersebut berkata,

“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, aku takut bila temanmu itu termasuk ahli neraka. Pergilah ke tanah Yaman, carilah sumur yang bernama Barhut, sumur itu merupakan pintu neraka. Lakukanlah apa yang kuperintahkan saat di sumur Zamzam, yaitu panggillah nama Amar di sana.”

Kemudian, Zaid pun mengikuti perintah ulama tersebut, ia pergi ke Yaman dan mencari sumur yang bernama Barhut. Lalu pada pertengahan malam ia pergi ke sana dan memanggil nama temannya. Ajaibnya, setelah Zaid memanggil nama Amar di sana, tiba-tiba ada suara yang menjawab panggilan tersebut, yaitu suara Amar.

Mendengar suara Amar di sana, Zaid pun menanyakan keberadaan harta 1000 dinar yang dititipkan kepadanya, lalu Amar menjawab,

“Aku telah menguburnya dalam suatu tempat yang dekat dari rumahku. Hal ini kulakukan karena aku tidak percaya kepada keluargaku, apakah mereka bisa menjaganya atau tidak, maka pergilah pada mereka untuk bertanya perihal tempat tersebut dan galilah, maka kau akan menemukannya.”

Sebelum Zaid pergi mengambil hartanya, ia penasaran atas nasib temannya tadi, mengapa Amar masuk neraka padahal semasa hidupnya Amar merupakan orang yang baik. Lalu Zaid bertanya kepada Amar,

“Apa yang menyebabkan kau ditempatkan di sini, padahal aku mengira bahwa kau adalah orang yang baik?”

“Aku mempunyai saudara perempuan yang fakir, aku mendiamkannya dan tidak menyukainya, maka Allah memberi siksa atas perbuatanku tadi dan menempatkan aku di sini,” jawab Amar.

Kisah pun selesai sekaligus memberitahukan bahwa disiksanya Amar karena ia mendiamkan dan tidak menyukai saudarinya yang fakir tadi. Atau bisa disebut ia memutus tali silaturahmi pada saudarinya.

Imam Zainuddin Al-Malibari memberi komentar atas kisah ini, beliau mengatakan bahwa kisah ini membuktikan benarnya salah satu hadis nabi yang berbunyi,

لايدخل الجنة قاطع اي قاطع رحمه واقاربه

“Tidak akan masuk surga seorang yang memutus tali silaturahmi, yakni memutus tali silaturahmi atas keluarga dan kerabat-kerabatnya.”

Penulis: Mahirur Riyadl

Editor: Abdulloh Al-Faiq

Tulisan Terkait

Ngaji Irsyadul Ibad: Hukum Membunuh Orang secara Sengaja

Ngaji Irsyadul Ibad: Hukum Membunuh Orang secara Sengaja

Berita tindak kriminalitas seperti pembunuhan akhir-akhir ini sering kali mengisi media Online maupun cetak kita. Tindakan kejahatan tersebut, ironisnya banyak dipicu oleh masalah yang terhitung sepele. Maraknya aksi tidak tercela ini, yang bahkan hanya dipicu masalah...

Ngaji Irsyadul Ibad: Memperbaiki Hubungan dengan Tetangga

Ngaji Irsyadul Ibad: Memperbaiki Hubungan dengan Tetangga

Dalam hidup bermasyarakat, kita tidak akan lepas dari interaksi sosial bersama tetangga, karena tetangga adalah orang yang bersebelahan dengan kita, sehingga Islam memerintahkan untuk menjalin hubungan yang baik dengan tetangga. Adanya tetangga juga termasuk anugerah...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Komentar

Posting Populer