Rabu Wekasan merupakan hari Rabu terakhir di bulan Safar. Istilah ini berasal dari bahasa Jawa, “Rebo Wekasan” atau “Rebo Pungkasan”. Melansir dari Wikipedia, pada hari tersebut, masyarakat Jawa meyakini akan diturunkannya 320.000 sumber penyakit dan mara bahaya serta 20.000 bencana.
Dalam Islam sendiri, para ulama mengatakan bahwa di hari tersebut akan turun bala (bencana) yang besar. Syaikh Abdul Hamid Al-Makki dalam Kanzun Najah wa as-Surur mengatakan:
اِعْلَمْ أَنَّ مَجْمُوعَ الَّذِي نُقِلَ مِنْ كَلَامِ الصَّالِحِينَ – كَمَا يُعْلَمُ مِمَّا سَيَأْتِي – أَنَّهُ يَنْزِلُ فِي كُلِّ أَرْبِعَاءِ مِنْ صَفَرٍ بَلَاءٌ عَظِيمٌ، وَأَنَّ الْبَلَاءَ يُفَرَّقُ فِي سَائِرِ السَّنَةِ كُلِّهَا يَنْزِلُ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ
“Ketahuilah bahwa jumlah yang dinukil dari perkataan orang-orang saleh—sebagaimana diketahui dari apa yang akan datang—bahwa pada setiap hari Rabu di bulan Safar, turun bala yang besar, dan bala tersebut tersebar sepanjang tahun, seluruhnya turun pada hari tersebut.”
Masih dalam kitab yang sama, dengan mengutip pendapat para arifin dari kalangan ahli kasyaf dan tamkin, Syaikh Abdul Hamid lebih spesifik menyebutkan jumlah bala yang diturunkan pada hari tersebut:
ذَكَرَ بَعْضُ الْعَارِفِينَ، مِنْ أَهْلِ الْكَشْفِ وَالتَّمْكِينِ – أَنَّهُ يَنْزِلُ فِي كُلِّ سَنَةٍ ثَلَاثُمِائَةِ أَلْفِ بَلِيَّةٍ وَعِشْرُونَ أَلْفًا مِنَ الْبَلِيَّاتِ، وَكُلُّ ذَلِكَ فِي يَوْمِ الْأَرْبِعَاءِ الْأَخِيرِ مِنْ صَفَرٍ، فَيَكُونُ ذَلِكَ الْيَوْمُ أَصْعَبَ أَيَّامِ السَّنَةِ.ءِ مِنْ صَفَرٍ بَلَاءٌ عَظِيمٌ، وَأَنَّ الْبَلَاءَ يُفَرَّقُ فِي سَائِرِ السَّنَةِ كُلِّهَا يَنْزِلُ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ
“Sebagian arifin dari kalangan ahli kasyaf dan tamkin menyebutkan bahwa setiap tahun turun 320.000 bencana, dan semuanya itu terjadi pada hari Rabu terakhir di bulan Safar, sehingga hari itu menjadi hari yang paling sulit dalam setahun.”
Kapan Rabu Wekasan 2024?
Menurut hitungan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LFPBNU) sebagaimana dikutip dari NU Online, Rabu Wekasan akan jatuh pada 4 September 2024 mendatang atau 30 Safar 1446 H.
Doa yang Dianjurkan Saat Rabu Wekasan
Syaikh Abdul Hamid, dalam kitabnya Kanzun Najah wa as-Surur, menganjurkan membaca doa pada hari Rabu terakhir bulan Safar untuk menjaga keselamatan dan menolak bala. Beliau mengatakan:
فَمَنْ أَرَادَ السَّلَامَةَ وَالْحِفْظَ مِنْ ذَلِكَ فَلْيَدْعُ أَوَّلَ يَوْمٍ مِنْ صَفَرٍ، وَكَذَا فِي آخِرِ أَرْبِعَاءِ مِنْهُ بِهَذَا الدُّعَاءِ، فَمَنْ دَعَا بِهِ دَفَعَ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَنْهُ شَرَّ ذَلِكَ الْبَلَاءِ
“Maka barang siapa yang menginginkan keselamatan dan perlindungan dari itu, hendaknya ia berdoa pada hari pertama bulan Safar, demikian pula pada Rabu terakhir di bulan tersebut dengan doa ini. Barang siapa yang berdoa dengan doa ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menolak dari dirinya keburukan bala tersebut.”
Berikut doanya:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ – أَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شَرِّ هَذَا الزَّمَانِ وَأَهْلِهِ، وَأَعُوذُ بِجَلَالِكَ وَجَلَالِ وَجْهِكَ، وَكَمَالِ جَلَالِ قُدْرَتِكَ أَنْ تُجِيرَنِي وَوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِي وَأَهْلِي وَأَحِبَّائِي، وَمَا تُحِيطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِي مِنْ شَرِّ هَذِهِ السَّنَةِ، وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ فِيهَا، وَاصْرِفْ عَنِّي شَرَّ شَهْرِ صَفَرَ، يَا كَرِيمَ النَّظَرِ، وَاخْتِمْ لِي فِي هَذَا الشَّهْرِ وَالدَّهْرِ بِالسَّلَامَةِ وَالْعَافِيَةِ وَالسَّعَادَةِ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِي وَالأَهْلِ وَمَا تَحُوطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِي وَجَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ – وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Terjemah:
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Semoga Allah Ta’ala memberikan shalawat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, serta keluarganya dan seluruh sahabatnya – Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan zaman ini dan para penghuninya. Aku berlindung dengan keagungan-Mu, keagungan wajah-Mu, dan kesempurnaan keagungan kekuasaan-Mu, agar Engkau melindungi aku, kedua orang tuaku, anak-anakku, keluargaku, orang-orang yang kucintai, dan semua yang dikasihi hatiku dari kejahatan tahun ini. Lindungilah aku dari kejahatan yang telah Engkau tetapkan di dalamnya. Jauhkanlah dariku kejahatan bulan Safar, wahai Dzat yang mulia pandangannya. Dan akhiri bulan ini dan masa ini dengan keselamatan, kesehatan, dan kebahagiaan untukku, kedua orang tuaku, anak-anakku, keluargaku, semua yang dikasihi hatiku, dan seluruh kaum Muslimin. Semoga Allah Ta’ala memberikan shalawat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, serta keluarganya dan sahabatnya, dan semoga Allah memberikan keselamatan.”
Sumber:
Syaikh Abdul Hamid Al-Makki, Kanzun Najah wa as-Surur, halaman 23 – 25.
Penulis: Mahirur Riyadl
Editor: M. Abdullah Al Faiq
0 Comments