KH. Abdullah Habib Faqih: Mari Kita Tutup Akhir Tahun ini dengan Bershalawat!

Penulis : Tim Admin

March 2, 2023

KH. Abdullah Habib Faqih sedang memberi tausiah kepada para santri di Gebyar Shalawat dalam rangkah Haflah Akhirissanah yang diselenggarakan di Lapangan Madrasah Al Falahiyah. Selasa, (29/2/23).

Pada malam ini, segala aktivitas kepondokan maupun kemadrasahan telah selesai, oleh karena itu marilah kita tutup dengan bershalawat kepada Nabi Muhammad saw. 

Begitulah kurang lebih apa yang didawuhkan KH. Abdullah Habib Faqih, Majelis Masyayikh PP. Langitan saat Gebyar Shalawat bersama santri dalam rangka Haflah Akhirissanah yang diselenggarakan di Lapangan Madrasah Al-Falahiyah pada Selasa, (29/2/23).

Malam ini kita telah mencapai satu tahun dalam belajar, mengajar, ngaji dan seluruh aktivitas kepondokan, kemadrasahan yang selama ini kita laksanakan mulai bulan Syawwal hingga bulan Sya’ban ini kita tutup dengan membaca shalawat bersama dengan bermunajat kepada Allah, bertawasul, berwashilah kepada Rasulullah saw.” Tegas beliau.

Dengan memperbanyak shalawat kepada nabi dengan tujuan agar apa yang telah kita pelajari hari ini, yang kita tekuni selama ini, yang telah kita cari selama ini dari amaliyah-amaliyah, pengalaman, pengamalan spiritual dan seluruh kegiatan mudah-mudahan diterima oleh Allah, barakah Rasulullah saw,” lanjut beliau.

Selain itu, beliau juga menerangkan keistimewaan bulan Sya’ban yang mana di bulan tersebut diturunkan perintah shalawat kepada Nabi Muhammad saw.

Di bulan Sya’ban ini ada keistimewaan tersendiri. Di bulan Sya’ban ini diturunkan oleh Allah ayat yang menerangkan perintah untuk membaca shalawat kepada baginda Nabi Muhammad saw.” Jelas beliau.

Oleh sebab itu, lanjut beliau, Rasulullah saw. dalam sebuah riwayat menyatakan bahwa bulan Sya’ban adalah bulannya sendiri. 

رجب شهر الله وشعبان شهري ورمضان شهر امتي

Rajab bulannya Allah Swt. Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulannya umatku.

Setelah itu, Kiai Dullah, sapaan akrab beliau, menerangkan kemuliaan bershalawat kepada Nabi Muhammad saw. Beliau mengatakan kalau shalawat adalah sebuah pintu untuk mendekat kepada Allah Swt. Karena seorang hamba selamanya tidak akan diizini mendekat kepada Allah kalau tidak melalui Rasulullah terlebih dahulu.

Itulah mengapa rahasia setiap kali kita bertahiyyat, bertasyahhud kita harus membaca As-salamu alaika ayyuhannabiyyu wa rahmatullah wa barakatuh, karena sesungguhnya kita tidak akan diizini masuk ke Hadrati tahiyyatul as-shalawatu wal mubarakat kalau tidak melewati pintu Rasulullah.” 

Makanya harus baca shalawat dulu, salam dulu, kemudian baru bisa masuk ke Hadratil Ilaah kepada Hadrati tahiyyatul as-shalawatu al-mubarakat at-tayyyibat lillah,” sambung Kiai Dullah.

Terakhir, beliau mengingatkan kepada para santri agar ketika besok di rumah nanti mereka harus senantiasa mencerminkan akhlak dan perilaku Rasulullah.

Maka pesan dari kami untuk santri-santri pada hari Ahad besok ketika pulang, perilaku Rasulullah harus kalian pegang, amalkan dalam kehidupan sehari-hari kalian ketika di rumah, ketika kalian berada di tengah-tengah masyarakat, di tengah-tengah keluarga. Cerminkan akhlak karimah baginda Rasulullah saw. sebagai ungkapan terima kasih kita kepada Rasulullah.” Tutup Kiai Dullah. (Riy)

Tulisan Terkait

Syaikhina KH. Ubaidillah Faqih: Jadilah Santri yang Jujur!

Syaikhina KH. Ubaidillah Faqih: Jadilah Santri yang Jujur!

“Jadikan dirimu itu seorang santri yang siddiq (jujur). Jangan kau bohongi niat mulia kamu dari rumah.”  Begitulah kurang lebih kata Syaikhina KH. Ubaidillah Faqih, Majelis Masyayikh Langitan saat pengajian sore di Musala Agung Selasa, (16/7/2024). “Banyak orang itu...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kategori

Arsip

Posting Populer