
Ilustrasi umat Islam .(Foto: Chattrapal (Shitij) Singh, pexels.com)
Kerap kita dengar baik itu dalam acara formal maupun non-formal, ajakan syukur yang diucapkan oleh master of ceremony (MC), pengisi sambutan ataupun penceramah terhadap berbagai karunia yang telah Allah berikan. Di antara berbagai ajakan syukur tersebut, biasanya mereka akan mengajak kita untuk mensyukuri nikmat Islam.
Mungkin kita hanya menganggap hal tersebut sebagai angin lalu belaka, namun bila kita selami lagi, maka akan ditemukan pemahaman yang dahsyat. Pemahaman yang menyadarkan kita, bahwa nikmat yang patut disyukuri bukanlah nikmat mempunyai harta yang melimpah, pekerjaan yang mapan ataupun keluarga yang harmonis, namun nikmat tersebut adalah nikmat Islam.
Dalam magnum opus-nya Ihya’ Ulumuddin, Imam Ghazali menyitir sebuah hadits akan privilege (keistimewaan) menyandang status islam.
وقال رسول الله ﷺ : «إذا اجْتَمَعَ أَهْلُ النارِ فِي النَّارِ وَمَنْ شَاءَ اللهُ مَعَهُمْ مِنْ أَهْلِ القِبْلَةِ قال الكُفَّارُ لِلْمُسْلِمِينَ: أَلَمْ تَكُونُوا مُسْلِمِينَ؟ قالوا: بَلَى فيقولونَ ما أَغْنَى عنكم إسلامُكُمْ إذ أنتم مَعَنَا فِي النَّارِ فيقولونَ: كَانَتْ لنا ذنوب فأخذنا بها، فيسمعُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ ما قالوا فيأمُرُ بإخْرَاج مَن كان فِي النَّارِ مِنْ أَهْلِ القِبْلَةِ فَيُخْرَجُونَ فَإِذا رَأى ذلك الكفارُ قالوا يا لَيْتَنا كُنَّا مُسْلِمِينَ فَنُخْرَجَ كَمَا أُخْرِجُوا
Rasulullah saw bersabda: “Ketika penghuni Neraka berkumpul didalam Neraka, dan siapa saja yang dikehendaki Allah bersama mereka dari ahli kiblat (orang islam). Orang-orang kafir itu berkata kepada kaum muslimin: Bukankah kamu orang islam?
Mereka berkata: Ya, dan mereka (orang kafir) berkata: Apa gunanya agama Islam bagimu, sedangkan kamu bersama kami di Neraka?
Kemudian orang Islam menjawab: Kami melakukan banyak dosa yang berakibat kami masuk Neraka, Kemudian Allah Swt mendengar apa yang mereka ucapkan dan memerintahkan untuk dikeluarkan siapa saja dari golongan orang-orang kiblat (orang islam) yang berada di Neraka.
Kemudian mereka dikeluarkan dari Neraka, dan ketika orang-orang kafir melihatnya, mereka berkata, “Seandainya kami menjadi Muslim, maka kami akan keluar seperti mereka.”
Dalam konteks diatas telah jelas betapa agungnya nikmat menjadi seorang muslim. Tatkala nanti ramai orang non-muslim yang berteriak kesakitan ketika disiksa di Neraka, umat Islam akan dikeluarkan sebab agama Islam yang mereka anut.
Lebih lanjut, masih dalam kitab yang sama, Imam Ghazali memaparkan satu hadits yang menceritakan bahwa Allah memenuhi Neraka dengan orang-orang Yahudi dan Nasrani. Beliau mengutip hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
وقال رسول الله ﷺ: يَتَجَلَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لنا يومَ القِيامَةِ ضاحِكاً فيقولُ : أَبْشِرُوا مَعَشَرَ المسلمين فإنه ليس منكم أحَدٌ إلا وَقَدْ جَعلتُ مكانَهُ فِي النَّارِ يَهُودِيَاً أوْ نَصْرَانِياً
Rasulullah saw bersabda: “Allah akan menampakkan diri kepada kita pada hari kiamat dalam keadaan rida dan berkata: Bergembiralah wahai umat Islam, karena tidak ada seorang pun di antara kamu, kecuali Aku (Allah) menjadikan Neraka sebagai seorang Yahudi atau Nasrani.”
Jadi sudah jelaslah, selama agama Islam ini kita peluk dengan erat sampai akhirat, niscaya raga kita akan selamat dari siksaan neraka yang dahsyat. Dan dari dua hadits yang telah dicantumkan diatas semoga dapat membuat kita menyadari akan agungnya nikmat islam yang sudah sepantasnya kita syukuri setiap saat.
Memang kekhususan tersebut nampaknya hanya bisa kita rasakan kelak di akhirat, jika begitu? Lantas mengapa kita masih banyak berharap pada dunia yang fana ini. Semoga dengan membaca tulisan pendek ini menjadikan kita lebih giat lagi dalam menghamba kepada Allah, sebab memang hanya itulah tujuan kita diciptakan. Wallahu a’lam.
Penulis: Arianto
Editor: Mahir Riyadl
0 Comments