Langitan, Widang, Tuban, 10 Shafar 1446 H / 15 Agustus 2024 – Pondok Pesantren Langitan mengajak para santri, alumni, muhibbin dan seluruh elemen masyarakat untuk menghadiri acara haul yang akan diadakan pada hari Kamis, 15 Agustus 2024. Acara ini nantinya akan diisi dengan ceramah dari KH. Abdul Qoyyum Mansur, atau yang lebih dikenal dengan Gus Qoyyum, seorang ulama kharismatik dan pengasuh Pesantren An-Nur Lasem, Kabupaten Rembang.
Biografi Singkat KH. Abdul Qoyyum Mansur (Gus Qoyyum)
KH. Abdul Qoyyum Mansur, lebih akrab disapa Gus Qoyyum, adalah sosok ulama yang sangat dikenal karena kepiawaiannya dalam bidang agama dan dedikasinya yang mendalam terhadap pesantren dan dakwah. Beliau lahir sebagai putra dari KH. Mansur Kholil, pengasuh Pesantren An-Nur di Lasem. Setelah wafatnya sang ayah pada tahun 2002, Gus Qoyyum meneruskan tongkat estafet kepemimpinan pesantren tersebut dengan penuh tanggung jawab.
Latar Belakang Keluarga
Keluarga Gus Qoyyum memiliki sejarah panjang dalam dunia keagamaan. Ayahnya, KH. Mansur Kholil, adalah pengasuh Pesantren An-Nur Lasem, sedangkan kakek dari pihak ayah, KH. Kholil (Masyhuri), dikenal sebagai teman akrab KH. Hasyim Asyari dan berperan aktif dalam pendirian Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya. Ibu Gus Qoyyum adalah kakak kandung almarhum KH. Sahal Mahfudz, seorang tokoh penting dalam NU dan Ketua Umum MUI Pusat. Sementara itu, kakek dari pihak ibu, KH. Mafudz, adalah ulama terkemuka di wilayah Pati, dan Mbah Mutamakkin, dari pihak ibu, merupakan ulama serta tokoh penting dalam khazanah keislaman dan ketasawufan.
Pendidikan dan Karier
Meskipun Gus Qoyyum tidak menyelesaikan pendidikan formal di Sekolah Dasar dan tidak pernah mondok di pesantren lain, beliau memperoleh pendidikan agama secara langsung dari sang ayah. Dengan bimbingan ayahnya, beliau menguasai kitab-kitab induk dan tafsir dengan mendalam, menunjukkan kemampuannya dalam bidang tersebut.
Prestasi dan Kegiatan
Gus Qoyyum dikenal sebagai hafidz Qur’an sejak usia muda, sebuah pencapaian yang menonjol dalam karier keagamaannya. Beliau juga aktif mengajar kitab-kitab induk di berbagai bidang seperti tafsir, hadis, tasawuf, fikih, dan gramatika Arab kepada santri senior di Lasem. Sejak menjadi pengasuh Pesantren An-Nur Lasem pada tahun 2002, beliau telah berperan penting dalam menjaga dan mengembangkan pesantren tersebut.
Kegiatan dakwah Gus Qoyyum tidak hanya terbatas di pesantren, melainkan juga mencakup berbagai kota di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Beliau sering diundang untuk memberikan nasihat pernikahan, mengisi pengajian umum, dan tabligh akbar. Gaya berceramahnya yang khas serta materi ceramah yang berbobot membuat beliau sangat disukai dan dihormati oleh masyarakat.
Kehidupan Pribadi dan Keistimewaan
Gus Qoyyum dikenal dengan kecerdasannya yang sering dianggap sebagai ilmu laduni. Beliau menekankan bahwa kemampuan ini diperoleh melalui proses belajar yang tekun dan disiplin tinggi, dengan model sorogan kepada ayahnya. Keistimewaan dan dedikasinya dalam bidang keagamaan menjadikannya sebagai salah satu ulama yang berpengaruh dan dihormati di kalangan masyarakat.
Penutup
Sebagai informasi, acara haul ini akan menjadi momentum penting dalam memperingati haul al-Maghfurlah Syaikhina KH. Abdul Hadi Zahid ke-54, Syaikhina KH. Ahmad Marzuqi Zahid ke-25, Syaikhina KH. Abdullah Faqih ke-13, Syaikhina KH. Abdullah Munif Marzuqi ke-1, bersama seluruh keluarga Masyayikh PP. Langitan. Kehadiran Gus Qoyyum diharapkan dapat memberikan inspirasi dan pencerahan kepada seluruh hadirin.
Sumber:
- soearamoeria.com
- khazanahpopuler.com
Penulis: Mahirur Riyadl
Editor: M. Abdullah Al Faiq
0 Comments