KH. Abdurrahman Faqih; Haul Sebagai Media Berbakti

Penulis : admin

January 18, 2016

6. Yai Ab copy

Menghadiri Haul, Membahagiakan Orang Tua

Acara haul merupakan acara tahunan yang dilakukan oleh mayoritas umat Islam di Indonesia dan negara-negara Islam lainnya untuk mengenang jasa-jasa para ulama’, habaib, atau pun kiai yang sedang di-haul-i. Acara haul biasanya diisi dengan pembacaan manaqib (biografi) kiai atau habaib yang sedang di-haul-i, kemudian disambung dengan pembacaan surat Yasin, tahlil, ceramah agama, bersedekah atau memberi hidangan kepada orang-orang yang hadir, dan amalan-amalan baik lainnya yang seluruhnya bernilaikan pahala yang luar biasa

Pembacaan biografi kiai atau habaib yang di-haul-i, baik itu tentang kepribadiannya, akhlaqnya, kearifannya, kebijaksanaannya, keilmuannya, kegigihannya dalam berdakwah, dan lain sebagainya adalah uswah agar bisa ditiru oleh mereka yang mendengarkan. Pembacaan surat Yasin dan tahlil yang keutamaannya telah sangat masyhur. Belum lagi dengan keutamaan mendengarkan pengajian, bersedekah, dan lain sebagainya.

 

Media Berbakti Kepada Orang Tua

Orang yang mengadakan haul untuk orang tua, kakek, ataupun guru merupakan orang yang berbakti kepada mereka yang sudah meninggal. Bahkan berbakti kepada kedua orang tua yang sudah meninggal itu lebih diharapkan oleh keduanya daripada semasa hidupnya, karena semasa hidup orang tua masih bisa berbuat, beramal, bekerja, dan lain sebagainya. Tapi ketika ia sudah meninggal maka semuanya telah putus kecuali amal-amal yang ia lakukan semasa hidup dan menunggu kiriman do’a, sedekah, dan pahala-pahala lainnya yang dikirim oleh anak, orang tua, atau pun kerabat.

Banyak sekali hadist yang menyebutkan tentang hal ini, diantaranya:

قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَى الله عَلَيْهِ وَالِهِ وَسَلّمْ : مَنْ حَجَّ عَنْ اَحَدِ اَبَوَيْهِ أَجْزَاءَ ذَلِكَ عَنْهُ وَيُبَشِّر رُوْحُهُ بِذَلِكَ فِى السّمَاءِ وَكُتِبَ عِنْدَ اللهِ بَارًّا وَلَوْ كَانَ عَاقًا (رَوَاهُ الطّبَرَنِي)

Artinya: “Rasulullah Saw. besabda: “Barang siapa yang melaksanakan haji untuk salah satu orang tuanya, maka perbuatan itu mencukupi untuknya (diterima dan sampai kepadanya) dan ruh orang tuanya yang ada dilangit akan diberi kabar gembira tentang itu, dan orang yang melakukannya akan ditulis oleh Allah termasuk orang yang berbakti kepada orang tuanya, meskipun sebelumnya ia termasuk orang yang durhaka.”

 

عَنْ بْنِ عَبَّاسِ رَضِيَ الله عَنْهُ أنَّ سَعْدَبْنَ عُبَادَةَ تُوُفِّيَتْ أُمُّهُ وَهُوَ غَائِبٌ عَنْهَا. فَقَالَتْ: يَارَسُوْلُ الله إنَّ أُمِّي تُوُفِّيَتْ وَأنَا غَائِبٌ عَنْهَا, أيَنْتَفِعُهَا شَيْئٌ إنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا. قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: فَإنِّي أُشْهِدُكِ أنَّ حَائِطِى المِحْرَافَ صَدَقَةٌ عَلَيْهَا.

Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. sesungguhnya ibu Sa’ad bin Ubadah telah meninggal dunia dan ia tidak menyaksikan jenazahnya. Lalu Sa’ad berkata kepada Rasulullah Saw.: “Ya Rasulullah, ibu saya meninggal dunia dan saya tidak bisa menjumpainya. Apakah bermanfaat jika saya bersedekah sesuatu untuknya?.” Rasulullah Saw. menjawab: “Iya (bermanfaat).” “Jika demikian, maka aku mohon engkau saksikan wahai Rasulullah, bahwa kebun saya, al-Mihraf, aku sedekahkan dan pahalanya untuk ibuku.”

 

قال رسول الله صلى الله عليه وسّلم: ماالميّت فى القبر إلاّ كاالغريق المتفوّث ينتظر دعوةً يلحقه من أب أو أم أو أخ أو صديق. فإذا لحقه كان أحبّ اليه من الدنيا وما فيها. الحديث. (حديث المرفوع رواه البيهقى)

Artinya: “Rasulullah Saw. bersabda: “Tidak seorangpun orang mati yang berada didalam kubur kecuali seperti orang yang tenggelam dilaut. Ia hanya bisa meminta tolong menunggu do’a dari ayah, ibu, saudara, atau temannya. Jika do’a itu ia dapatkan, maka orang yang mati itu akan akan lebih bahagia dibanding mendapatkan dunia seisinya.” (HR. Imam Baihaqi)

 

Menghadiri Majelis Haul, Bahagiakan Orang Tua

Betapa bahagianya orang tua yang sudah meninggal ketika anaknya hadir ke majelis haul lalu menghadiahkan pahala itu kepadanya. Maka tidak mustahil apabila ada seorang anak yang semula durhaka kepada kesua orang tuanya, kemudian ia rajin datang ke acara-acara haul dan menghadiahkan pahala itu kepada orang tuanya yang sudah meninggal, anak itu akan ditulis oleh Allah Swt. termasuk orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya. Dan ketahuilah, orang yang berbakti kepada orang tuanya itu tidak akan masuk neraka.

الْإبْنُ البَارُّ لايَدْخُلُ النَّارَ (الحديث)

Anak yang berbakti tidak akan masuk neraka

Tulisan Terkait

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Komentar

Posting Populer