Meneladani Rumput

Penulis : admin

February 27, 2013

Oleh : KH. Abdullah Habib Faqih

Bila kamu memperhatikan kehidupan rumput di halaman pondokmu atau di sawah belakang sekolahanmu, maka kamu akan dapatkan padanya keteladanan daya survive yang tinggi.

Rumput mengajarkan banyak keteladanan, utamanya mental ketahanan dan kesuksesan. Setiap hari ia diinjak-injak, disabit, bahkan dicabut dari tanah, tapi esok harinya tumbuh kembali. Rumput tidak akan mati hanya dengan sekali injak, bahkan ribuan kaki menginjaknya setiap hari ia akan tetap hidup dan tetap bangkit. Itulah mental pemenang.

Seorang santri yang ingin sukses dalam menuntut ilmu harus memiliki ketahanan mental dalam menghadapi berbagai macam cobaan, ujian, rintangan, halangan, gangguan bahkan jutaan problem yang selalu datang. Ia tetap tersenyum meskipun merasa tidak nyaman, jiwanya tertekan atau bahkan tidak krasan. Ia selalu bisa menghibur diri sendiri. Ia tetap bergembira saat diterpa rindu pada orang tua. Ia bisa bangkit dari tekanan sumpek yang menghimpitnya. Ia adalah rumput yang akan selalu tumbuh meskipun selalu diinjak.

Semangat hidup rumput adalah semangat perjuangan. Dan hakikat hidupmu adalah berjuang, berjuang untuk selau eksis sampai kamu meraih kesuksesan. Karena kesuksesan tidak akan mudah untuk digapai, maka kamu harus terus berjuang untuk tetap eksis di pondok ini. Karena dengan eksis-lah kamu bisa tetap belajar memahami banyak hal untuk menjawab tantangan zaman.

KH. abdullah Faqih LangitanKehidupan akan terus mengalami perubahan dan banyak tantangan, karena itu kamu harus memiliki mental ketahanan serta ketahanan mental dalam menghadapinya. Bila hanya karena satu cobaan, kamu gagal untuk tetap eksis di pondok ini, maka sama artinya kamu gagal memiliki modal ketahanan mental untuk menghadapi tantangan hidup yang sesungguhnya di masa mendatang.

Allah Swt. mendatangkan ujian dan cobaan di sela mondokmu dalam rangka untuk menolongmu, untuk mempercepat ekselerasi dan laju gerakmu dalam meraih cita-citamu. Tanpa ada ujian dan cobaan tak akan ada kenaikan level keimanan, keilmuan, kepribadian dan ketangguhan yang bisa kamu raih.

Yang harus kamu lakukan adalah meneladani rumput yang kokoh dan tahan terhadap jutaan injakan. Kamu harus belajar darinya bagaimana bisa tabah menghadapi ujian, berjiwa sumeleh dengan kenyataan, selalu berlatih untuk tetap tumbuh dan berkembang pada kondisi sesulit apa pun.

Sukses memang sulit, tiket ke surga memang mahal. Hanya orang-orang yang eksis -yang mau bertahan, rela menderita, dan siap bersusah payah- yang akan meraih cita-cita dan menggapai kesuksesan dunia akhirat.

Maka, bersemangatlah wahai santri untuk tetap memiliki ketahanan dalam menghadapi ujian dan cobaan di pondok ini. Berjuanglah untuk selalu ikhlas merelakan masa mudamu, mendermakan waktu bersenang-senangmu, menukarkan kebahagianmu berada di rumah dengan tetap eksis menuntut ilmu di pondok ini. Komitmenlah menjual masa-masa indahmu dengan membeli masa keabadianmu di sisi Allah Swt.

Tulisan Terkait

Syaikhina KH. Ubaidillah Faqih: Jadilah Santri yang Jujur!

Syaikhina KH. Ubaidillah Faqih: Jadilah Santri yang Jujur!

“Jadikan dirimu itu seorang santri yang siddiq (jujur). Jangan kau bohongi niat mulia kamu dari rumah.”  Begitulah kurang lebih kata Syaikhina KH. Ubaidillah Faqih, Majelis Masyayikh Langitan saat pengajian sore di Musala Agung Selasa, (16/7/2024). “Banyak orang itu...

27 Comments

  1. HS Argo

    RUMPUT jangankan diinjak, dibakar habispun begitu hujan turun dia akan tumbuh kembali.
    Subhannalooh.

    Reply
  2. HS Argo

    RUMPUT jangankan diinjak, dibakar habispun begitu hujan turun dia akan tumbuh kembali.
    Subhannalooh.

    Reply

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kategori

Arsip

Posting Populer