Penting Diketahui! Inilah Tiga Perkara Yang Disembunyikan Allah

Penulis : Tim Admin

July 23, 2024

Ilustrasi: Penting Diketahui! Inilah Tiga Perkara Yang Disembunyikan Allah (Foto: Aldrin Rachman Pradana. Sumber: unsplash.com)

Ada tiga perkara yang disembunyikan Allah Swt, yang sangat penting kita ketahui, tiga perkara tersebut dijelaskan oleh Imam Ghazali dalam Magnum Opusnya, Ihya Ulumuddin, simak lengkapnya di bawah ini:

وَقَالَ زَيْنُ اْلعَابِدِيْن عَلِيُّ ابْنُ اْلحُسَيْنِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا: إنَّ اللهَ خَبَّأَ ثَلَاثًا فِى ثَلَاثٍ : خَبَّأَ رِضَاهُ فِيْ طَاعَتِهِ فَلَاتَحْقِرُوا مِنْ طَاعَتِهِ شَيْئاً فَلَعَلَّ رِضَاهُ فِيْهِ، وَخَبَّأَ سُخْطَهُ فِيْ مَعْصِيَتِهِ فَلَا تَحْقِرُوْا مِنْ مَعْصِيَتِهِ شَيْئًا فَلَعَلَّ سُخْطَهَ فِيْهِ، وَخَبّأَ وِلَايَتَه فِي خَلْقِه فَلَا تَحقِرُوْا مِن عِبَادِهِ اَحدًا فَلَعَلهُ وَلِيُّ اللهِ

Artinya: “Ali Zainal Abidin bin Husein ra. berkata: Allah Swt menyembunyikan tiga perkara dalam tiga perkara. Pertama, Allah menyembunyikan ridha-Nya dalam amal ketaatan kepada-Nya, maka jangan remehkan sesuatu pun dari ketaatan kepada Allah, mungkin di situlah letak ridha-Nya.

Kedua, Allah menyembunyikan murka-Nya dalam perbuatan maksiat, maka jangan meremehkan sesuatu dari maksiat kepada Allah, mungkin di situlah letak murka-Nya. 

Ketiga, Allah menyembunyikan para wali-Nya di antara makhluk-Nya, maka jangan meremehkan seorangpun dari hamba-hamba-Nya, mungkin ia adalah wali Allah.” 

Dari kutipan yang terdapat dalam kitab Ihya’ Ulumuddin di atas dapat diuraikan sebagai berikut: 

Pertama, Allah menyembunyikan ridha-Nya dalam amal ketaatan kepada-Nya. Hakikat kita melaksanakan suatu perintah adalah mendapatkan ridha Allah. Walaupun ketaatan yang telah kita laksanakan tidak menjamin diterimanya amal tersebut, kita tetap tidak boleh menyepelekan suatu amal kebaikan, baik yang besar maupun yang kecil. Bisa jadi Allah justru memberikan ridha-Nya pada amal yang dipandang sebelah mata hal tersebut. 

Sebagaimana yang kerap kita dengar, mengenai kisah seorang wanita pelacur yang hidupnya dipenuhi dengan perbuatan maksiat, namun siapa sangka satu amal yang menurut kita remeh dapat membalik takdirnya. Wanita itu pun masuk surga dengan amal yang dilakukan. Yaitu memberi minum anjing yang tengah kehausan. 

Sepintas, amal tersebut terlihat begitu biasa saja, bahkan tak berarti, tapi Allah tidak melihat dari besar atau kecil suatu amal, melainkan seberapa ikhlas hamba tersebut mengerjakannya.

Kedua, Allah menyembunyikan murka-Nya atas perbuatan maksiat yang dilakukan hamba-Nya. 

Setiap kemaksiatan memicu murka Allah kepada pelakunya, namun Allah tiada memperlihatkan murka-Nya secara seketika. Oleh karena itu, hendaknya kita tidak menganggap enteng atas kemaksiatan yang telah kita perbuat, lebih-lebih pada maksiat yang dianggap kecil, sebab bisa jadi Allah menampakkan murka-Nya terhadap maksiat kecil yang diperbuat tadi. Hal ini dimaksudkan agar kita tidak meremehkan maksiat kepada Allah. 

Dalam pembahasan ini, penulis teringat cerita tentang Barseso. Konon, Barseso adalah hamba yang begitu taat kepada Allah SWT. Bahkan, seluruh murid-muridnya dapat melayang di angkasa sehingga mengundang decak kagum para malaikat. 

Akan tetapi, pada suatu ketika dalam mihrabnya ada sesosok iblis yang menjelma menjadi manusia. Iblis tersebut beribadah di samping Barseso. Bahkan, iblis tersebut mampu mengalahkan ibadah yang dilakukannya. 

karena didorong kekaguman yang amat besar, Barseso pun bertanya rahasia agar dapat beribadah sebanyak yang dilakukan oleh Iblis itu. Iblis yang menjelma tadi lalu menjawab, “Kamu akan mampu melakukan hal tersebut bila melakukan kemaksiatan sebagaimana yang kulakukan”

Singkat cerita, Barseso ingin berbuat satu maksiat agar dapat menjadi penyemangat ibadah. Setelah melewati pergolakan batin, akhirnya dipilihlah minum khamar, sebab menurutnya dosa minum khamar tidak begitu besar. Namun tanpa diduga, dalam keadaan mabuk sebab khamar, Barseso melakukan dosa-dosa besar yang lain, yaitu berzina, membunuh hingga akhirnya mati dalam keadaan tunduk pada iblis tadi. Wal iyadzu billah

Ketiga, Allah menyembunyikan para wali-Nya di antara para makhluk-Nya. 

Hal ini dimaksudkan agar kita tidak merendahkan siapa pun dari hamba-hamba-Nya, karena ada kemungkinan ia adalah kekasih Allah. Dalam suatu masalah, apabila kita meneliti seseorang dan yakin bahwa ia bukan wali, maka tidak boleh juga meremehkannya, ini adalah tindakan yang harus dihindari, karena poin utama dari maqalah ini adalah larangan untuk meremehkan siapa pun. Wallahu A’lam.

Penulis: Ubaid Ar-Rahman

Editor: Mahir Riyadl

Tulisan Terkait

Kekuatan Tafakur: Lebih Berharga dari Ibadah Setahun!

Kekuatan Tafakur: Lebih Berharga dari Ibadah Setahun!

Sebagai makhluk yang diberi keistimewaan oleh Allah Swt, manusia memiliki akal pikiran yang membedakannya dari makhluk lainnya. Dalam Islam, penggunaan akal pikiran ini dikenal dengan istilah "tafakur", atau renungan mendalam. Tafakur bukan hanya tentang berpikir,...

Tiga Keadaan Umat Muslim di Akhirat

Tiga Keadaan Umat Muslim di Akhirat

وقال جابر بن عبدالله :من زادت حسناته على سيئاته يوم القيامة فذلك الذي يدخل الجنة بغير حساب، ومن استوت حسناته وسيئاته فذلك الذي يحاسب حساباً يسيراً ثم يدخل الجنة. وإنما شفاعة رسول الله ﷺ لمن أوبق نفسه وأثقل ظهره. "Jabir bin Abdullah berkata, "Barangsiapa (orang Islam)...

Privilege Status Islam

Privilege Status Islam

Kerap kita dengar baik itu dalam acara formal maupun non-formal, ajakan syukur yang diucapkan oleh master of ceremony (MC), pengisi sambutan ataupun penceramah terhadap berbagai karunia yang telah Allah berikan. Di antara berbagai ajakan syukur tersebut, biasanya...

Taubat dari Dosa?

Taubat dari Dosa?

Ketahuilah, taubat adalah “meninggalkan”. Tidak mungkin seseorang meninggalkan dosa tanpa mengetahuinya. Jika taubat wajib maka perkara tidak sampai kepadanya kecuali dengannya adalah wajib. Jadi, mengetahui dosa-dosa adalah wajib. Dosa adalah semua hal yang...

Membedakan Apa yang Dibenci dan Dicintai Allah

Membedakan Apa yang Dibenci dan Dicintai Allah

Orang yang cinta, tentu akan melakukan segala hal demi yang ia cintai dan takut jika ketahuan melakukan apa yang dibenci. Allah adalah Dzat yang Maha Melihat, Mengawasi dan Mengetahui. Dia tahu segala gerak dan semua yang terucap dari hambanya. Seorang saalik yang...

Menggali Makna Cobaan

  Setiap mukmin memiliki mimpi menjadi Ashabu al-Yamin yang dapat mengarungi seluruh waktu di akhirat dengan penuh kenikmatan, menerima balasan baik sebagai buah hasil kebaikan, dan yang paling utama adalah syahadah dengan sang pencipta, sebagai obat rindu penuh...

Menyelami Keagungan Nikmat Allah dalam Tafakkur

    Segala pujian taruntuk Dzat yang tak pernah bosan membagi nikmat bagi hambanya. Memberikan kebahagiaan bagi semuanya, menciptakan setiap keindahan dalam bayang-bayang dunia, bahkan setiap ciptaannya tidak luput dari guna dan manfaat untuk hambanya. Dia...

Harta Hanya di Tangan Bukan di Hati

Hidup memang sebuah ujian, hanya orang-orang yang benar-benar teguh iman saja yang dapat melewati ujian ini dengan baik. Mereka adalah orang-orang yang tidak tertipu oleh kilauan nikmat dunia yang begitu menggoda. Jika bisa di ibaratkan, dunia itu ibarat seorang...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kategori

Arsip

Posting Populer