Dikatakan oleh Al-Habib Abdullah Al-Haddad bahwa dzikir kepada Allah itu menjadi penarik hati. Dengan kekhususan hati, semua yang tidak dapat dilihat dengan mata, yaitu alam bawah sadar bisa dirasakan dengan hati. Kekuatan dzikir itu sangat besar sekali.
Allah Swt bersabda di dalam Al-Qur’an, “Orang yang mau berdzikir kepada Allah itu hatinya akan merasakan tentram.” Jasad apabila tidak diberi makan itu bisa mati. Begitupun dengan hati yang sama seperti jasad, membutuhkan asupan. Apabila tidak diberi makan bisa sakit, bila terus sakit dan tidak diobati bisa mati.
Apabila hati telah mati, akan susah bila menerima suatu nasihat, tidak mempunyai rasa kasihan terhadap manusia dan hewan. Sampai ada yang tega melawan orang tuanya sendiri. Semua itu terjadi akibat tidak pernah melafalkan dzikir.
Baca Juga:
Jika merasa susah dalam menghafalkan, kurangilah bercanda dan perbanyaklah dzikir kepada Allah. Dzikir yang paling baik itu dengan lisan dan dengan hati. Jika tidak dapat melakukan keduanya maka lebih utamakan dengan hati.
Dawuh Imam Ghazali, dzikir itu ada 4 tingkatan, pertama yaitu dzikir dengan lisan saja. Ini paling sedikit manfaatnya.
Kedua, dzikir dengan lisan dan juga hati, namun memaksakan.
Ketiga, dzikir dengan hati, namun secara penggunaan lisan akan mengikuti dengan sendirinya.
Yang keempat, dzikir dengan hati yang sudah dikuasai dengan lafal Allah. Orang yang dapat melakukan nomer empat ini adalah para wali Allah. Dengan mengabadikan dzikir dari Allah, maka akan mendapatkan cinta-Nya Allah Swt.
Penulis: Arsyad Nuruddin
Editor: Abdulloh Al-Faiq
0 Comments