Ketika Nama Nabi Disebut

Penulis : admin

March 9, 2015

muhammad-kaligrafi

Nabi Muhammad SAW, adalah Sang Matahari Dunia, yang senantiasa mencerahkan Alam Semesta dengan sinar keimanan dan ketaqwaan yang digenggamnya. Ibarat Bulan Purnama, beliau tak ubahnya cahaya di atas cahaya, yang tak pernah lekang dan lapuh oleh masa, selalu membimbing dan menunjukkan umatnya untuk memperoleh jalan terang nan benderang, yaitu jalan yang diridloi oleh Dzat Penguasa Mayapada, Allah SWT.

Sebagai umatnya, Kita harus senantiasa mengagungkan dan memuliakannya, serta selalu mengharap tumpahan rahmat dan barakahnya. Agar kelak di akhirat kita mendapatkan Syafa’atul ‘Udhma dari Sang Baginda, SAW.  Adapun manivestasi rasa pengagungan kita kepada beliau Rosulillah SAW, adalah selalu meneladani perangai mulianya dan tekun menjalankan syari’atnya. Di samping itu, kita juga harus selalu menengadahkan doa shalawat kepadanya. Karena dengan media itulah, besar harapan kita untuk merasakan teduh syafaatnya kelak di penghujung masa.

Begitu pentingnya melantunkan shalawat keharibaan Baginda Nabi SAW, hingga Allah SWT memerintahkan kita untuk senantiasa bersholawat dan berucap salam kepada Nabi SAW, sebagaimana firmanNya dalam surat al Ahzab, ayat 56:

يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما (الاحزاب :56

Artinya: Wahai Orang – Orang yang beriman Bersholawatlah Kamu untuk Nabi dan Ucapkanlah Salam dengan penuh kehormatan kepadaNya. (QS: Al Ahzab; 56)

 

Dalam hadits Nabi juga menyebutkan keistimewaan membaca shalawat, yang artinya kurang lebih demikian, “Barang siapa yang membaca shalawat kepada ku sekali, maka Allah akan (membalas) membacakan shalawat kepadanya sepuluh kali. (HR. Muslim)

Dan juga hadits yang diriwayatkan oleh At Turmudzi, yang artinya “Orang Bakhil ialah orang yang apabila namaku (Muhammad) disebut, maka ia enggan membaca shalawat kepada ku”.

            Ketika nama Muhammad disebut, kemudian kita ragu tentang siapakah hakikat Muhammad itu, apakah nama Nabi atau nama orang lain yang bernama Muhammad, maka tak ada salahnya kita membaca shalawat kepada Nabi Muhammad, Rasulillah SAW. Karena pada hakikatnya, pahala shalawat akan tetap mengalir dan tercurah kepada kita. Allahu A’lam.

Sumber: Majalah Langitan

 

 

 

Tulisan Terkait

Bekal 1 Muharram 1445 H, Ini Amalan-Amalannya!

Bekal 1 Muharram 1445 H, Ini Amalan-Amalannya!

Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriah, sedangkan bulan Dzulhijjah sebagai bulan terakhir. Oleh karena itu, Muharram diperingati sebagai awal tahun baru Hijriah atau tahun baru Islam. Adapun Dzulhijjah diperingati sebagai akhir tahun Hijriah....

Hukum dan Tatacara Shalat Idul Adha

Hukum dan Tatacara Shalat Idul Adha

Shalat Idul Adha adalah shalat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan setiap hari raya Idul Adha atau pada tanggal 10 Dzulhiijah dalam kalender Hijriah. Shalat Idul Adha, menurut madzab Syafi'i dan Maliki hukumnya sunah muakkad (sangat dianjurkan). Sementara menurut Imam...

Ngaji Tafsir Jalalain, Surat Az-Zumar Ayat 3: Beramal hanya karena Allah hingga Kelirunya Keyakinan Orang-Orang Kafir

Ngaji Tafsir Jalalain, Surat Az-Zumar Ayat 3: Beramal hanya karena Allah hingga Kelirunya Keyakinan Orang-Orang Kafir

اَلَا لِلّٰهِ الدِّيْنُ الْخَالِصُۗ وَالَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءَۘ مَا نَعْبُدُهُمْ اِلَّا لِيُقَرِّبُوْنَآ اِلَى اللّٰهِ زُلْفٰىۗ اِنَّ اللّٰهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِيْ مَا هُمْ فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ ەۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِيْ مَنْ هُوَ...

Ngaji Tafsir Jalalain, Surat Az-zumar Ayat 1-2: Keagungan Al-Qur’an

Ngaji Tafsir Jalalain, Surat Az-zumar Ayat 1-2: Keagungan Al-Qur’an

  تَنۡزِيۡلُ الۡكِتٰبِ مِنَ اللّٰهِ الۡعَزِيۡزِ الۡحَكِيۡمِ. اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنَاۤ اِلَيۡكَ الۡكِتٰبَ بِالۡحَقِّ فَاعۡبُدِ اللّٰهَ مُخۡلِصًا لَّهُ الدِّيۡنَ Artinya: “Kitab (Al-Qur'an) diturunkan oleh Allah Yang Mahamulia, Mahabijaksana. Sesungguhnya Kami...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Komentar

Posting Populer