Tepat di hari pertama kembali ke pondok, setelah menjalani liburan semester. KH. Abdurrahman Faqih memberikan taushiah kepada para santri di Musholla Agung PP. Langitan. Hal tersebut beliau sampaikan pada hari Jumat (5/5/23) setelah kegiatan shalat Maghrib berjamaah.

Dalam kesempatan tersebut, KH. Abdurrahman Faqih mengajak para santri bersyukur sebab masih mempunyai kesempatan kembali lagi ke pesantren. Karena orang yang bisa kembali lagi ke pesantren merupakan orang-orang yang mendapat pertolongan dari Allah.

“Syukur alhamdulillah sampean saget bali ten pondok, niki termasuk pitulung sangking Allah (Syukur alhamdulillah, kalian bisa kembali ke pondok, ini termasuk pertolongan dari Allah)” Ungkap KH. Abdurrahman Faqih.

Oleh sebab itu, beliau berpesan agar selalu mensyukuri hal tersebut dengan berbagai cara. Diantaranya ketika awal masuk pondok seperti ini, para santi harus pandai menata niatnya.
“Monggo ditoto niate, samean iso mondok iku pilihan sangking Allah” pesan beliau.

Beliau kemudian menyebutkan satu hadis Rasulullah Saw.

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

“‘Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, maka Allah menjadikannya paham dalam perkara agama.”
Selain itu, KH. Abdurrahman Faqih juga mengingatkan kalau mondok itu butuh kesulitan dan pengorbanan.

“Mondok niku butuh pengorbanan lan kangelan, Syaikh Badi’uz zaman nate dawuh, “Ilmu iku angel mancepe, butuh proses. Ilmu ora iso diolehno kelawan dum-duman, opomaneh nurun sangking bapak lan ibu. Mboten iso diolehno kelawan ngipi. Ilmu iku koyo wit sing kudu ditandur”
(Mondok itu butuh pengorbanan dan kesulitan, Syaikh Badi’uz Zaman pernah berkata: Ilmu itu sulit membekas, butuh adanya proses. Ilmu itu tidak bisa didapat dengan pembagian, apalagi warisan yang diturunkan dari bapak dan ibu. Ilmu juga tidak bisa didapat dari mimpi, tetapi ilmu itu seperti pohon yang harus ditanam sebelumnya)” kata KH. Abdurrahaman Faqih.

Selanjutnya KH. Abdurrahman Faqih menunjukkan keutamaan orang yang mencari ilmu. Menurut penuturan beliau, orang yang mencari ilmu itu akan dipermudah jalannya menuju Surga. Hal ini sebagaimana sabda nabi Muhammad Saw.

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Artinya: “Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.”

Terakhir, sebelum menutup taushiahnya, KH. Abdurrahman Faqih memimpin para santri membaca niat untuk mencari ilmu. (Riy)