Menggali Makna Cobaan

Penulis : admin

February 13, 2017

 

Setiap mukmin memiliki mimpi menjadi Ashabu al-Yamin yang dapat mengarungi seluruh waktu di akhirat dengan penuh kenikmatan, menerima balasan baik sebagai buah hasil kebaikan, dan yang paling utama adalah syahadah dengan sang pencipta, sebagai obat rindu penuh cinta selama dia hidup di dunia.

Agar bisa meraih kebahagiaan semacam ini, seorang hamba dituntut untuk menyibak naluri sufiyah-nya, sehingga mata batin keimanan sebagai pemisah antara kezhaliman dan kenikmatan dapat terbuka. Seorang hamba dituntut untuk senantiasa membekali diri dengan ilmu pengetahuan agama, kesucian hati, cahaya al-Qur’an, bersyukur, serta mengambil hikmah dari proses perjalanannya menuju derajat agung di sisi Allah Swt.

 

Berburu Hikmah

Dunia tempat menanam dan akhirat tempat memanen. Maka, memperbanyak amal shalih merupakan satu-satunya pilihan. Amal shalih bukan hanya berbentuk ibadah dzahir, melainkan juga ibadah yang bersifat sirry. Antara lain tafakkur. Dengan bertafakkur seseorang akan memahami kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya. Mencoba tarus menggali makna dan nilai pada setiap benda ciptaan Allah, seluruh yang disaksikan, didengar, dan dilakukan. Dengan demikian ia terbiasa mensyukuri seluruh anggota badan dengan mengerjakan apa yang dicintai oleh Allah Swt.

Seseorang yang setiap hari terbiasa tafakkur, akan memiliki pandangan luas dan terbuka. Ia tidak akan mudah menyalahkan orang lain sebelum mengetahui hakikatnya. Sebab, kebenaran mutlak hanya milik Allah. Mereka yang menganggap dirinya benar dan tidak mau menerima masukan dari orang lain adalah sombong. Allah tidak akan membuka hatinya, meluaskan pandangannya, menguatkan imannya, sehingga ia akan tetap terjerumus dalam lubang kesesatan.

Manusia yang bisa bersikap arif selalu mengambil hikmah dan menggali nilai yang terkandung dalam kesalahan orang lain. Ia bisa menguatkan hatinya, membesarkan jiwanya, sehingga menerima setiap ujian dalam perjalanan hidupnya. Bagaimana cara mengetahui kebenaran dan kesalahan orang lain ketika kebenaran mutlak hanya milik Allah? Ikuti nurani, karena di situlah nafsu sufiyah berbisik. Ikuti tuntunannya dan lakukan keinginannya agar seseorang mengetahui jalan terbaik menuju ridha Allah Swt.

 

Nikmatnya Ujian

Seseorang harus tetap menjaga hati dari pamrih, karena memahami posisi dirinya di hadapan Tuhan. Ia hanya makhluk yang lemah, tidak bisa bergerak tanpa pertolongan-Nya dan tidak bisa berkembang tanpa kuasa-Nya. Dalam berdo’a, ia bisa menempatkan do’a dalam takaran yang tepat. Berdo’a karena menjalankan sunnah, bukan atas dasar keinginan pribadi. Kenikmatan sejati adalah bukan indahnya apa yang kita miliki sekarang, tapi bagaimana kita bisa membuat indah apa yang kita miliki.

Setiap orang berpotensi untuk dapat menikmati ujian, karena setiap ujian dari Allah selalu bernilai positif. Selalu ada introspeksi di dalam dirinya. Tidak ada hamba shalih yang tanpa diuji. Sebab, ujian merupakan media penyatu antara nafsu dan cinta Tuhannya. Ketika seorang hamba bisa menikmati ujian, maka semua akan tetap indah. Penderitaan seakan kegembiraan yang tersamar. Jika seseorang mempunyai pemikiran demikian, maka tidak akan ada penderitaan yang menyakitkan. Segala sesuatu tergantung apa yang ter-setting dalam pikiran.

Tuhan selalu menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan. Jika seorang hamba berbuat baik, maka ia mendapat berkah. Jika berbuat dzalim, seseorang pasti memperoleh adzab. Oleh sebab itu, jangan mudah melakukan keburukan karena akan ada balasan dari apa yang kita perbuat.

 

Berpikir Spiral

Kehidupan ini telah diatur sedemikian rupa oleh Allah sebagai satu metabolisme kosmis, di mana manusia harus benar-benar mengetahui hakikat penciptaannya. Dari situ tidak akan ada kebenaran yang dikaburkan atau kesalahan yang dibenarkan.

Di satu sisi, semua manusia memiliki hak yang sama: mereka boleh menjadi sebagaimana apa yang dicita-citakan. Tetapi, di sisi lain, terdapat batasan-batasan syariat yang menjadikannya harus tetap menghormati batasan itu. Berpikir spiral merupakan kunci keberhasilan dan sarana menjauhkan dari penyesalan. Wallahu a’lam.

 

Sumber: Majalah Langitan

Tulisan Terkait

Membedakan Apa yang Dibenci dan Dicintai Allah

Membedakan Apa yang Dibenci dan Dicintai Allah

Orang yang cinta, tentu akan melakukan segala hal demi yang ia cintai dan takut jika ketahuan melakukan apa yang dibenci. Allah adalah Dzat yang Maha Melihat, Mengawasi dan Mengetahui. Dia tahu segala gerak dan semua yang terucap dari hambanya. Seorang saalik yang...

Menyelami Keagungan Nikmat Allah dalam Tafakkur

    Segala pujian taruntuk Dzat yang tak pernah bosan membagi nikmat bagi hambanya. Memberikan kebahagiaan bagi semuanya, menciptakan setiap keindahan dalam bayang-bayang dunia, bahkan setiap ciptaannya tidak luput dari guna dan manfaat untuk hambanya. Dia...

Harta Hanya di Tangan Bukan di Hati

Hidup memang sebuah ujian, hanya orang-orang yang benar-benar teguh iman saja yang dapat melewati ujian ini dengan baik. Mereka adalah orang-orang yang tidak tertipu oleh kilauan nikmat dunia yang begitu menggoda. Jika bisa di ibaratkan, dunia itu ibarat seorang...

Meraih Ilmu Manfaat

Dewasa ini, kemerosotan akhlaq umat Islam semakin tampak, mulai dari akhlaq kepada orang tua, guru bahkan kiai. Ini terjadi di samping karena kurangnya pengetahuan sifat sombong dalam diri manusia. Hasrat menjadi pribadi yang lebih baik kalah oleh kuatnya nafsu,...

Menyelami Keagungan Nikmat Allah Dalam Tafakkur

    Segala pujian taruntuk Dzat yang tak pernah bosan membagi nikmat bagi hambanya. Memberikan kebahagiaan bagi semuanya, menciptakan setiap keindahan dalam bayang-bayang dunia, bahkan setiap ciptaannya tidak luput dari guna dan manfaat untuk hambanya. Dia...

Tahta, Penguasa Hati yang Berbahaya

“Serigala buas yang dilepas di kandang kambing tidak lebih berbahaya dari pada cinta harta dan tahta dalam kehidupan agama seseorang.” Itulah yang di sabdakan Rasulullah tentang betapa amat berbahayanya cinta terhadap kedudukan. Hakikat tahta dan kedudukan adalah...

Harta hanya di tangan bukan di hati

Hidup memang sebuah ujian, hanya orang-orang yang benar-benar teguh iman saja yang dapat melewati ujian ini dengan baik. Mereka adalah orang-orang yang tidak tertipu oleh kilauan nikmat dunia yang begitu menggoda. Jika bisa di ibaratkan, dunia itu ibarat seorang...

Memberi Semangat Pada ‘Sabar’

  [menaralangitan.com] Banyak sekali cara seorang yang menuju jalan Allah (saalik) untuk mendekatkan dirinya pada yang ia cintai (Allah Swt). Dan sabar adalah salah satunya. Sabar merupakan salah satu dari maqamah as-salikin (tingkatan orang yang menapaki jalan...

1 Comment

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Komentar

Posting Populer