Beberapa jam lalu, PBNU dengan tujuan yang kuat berupaya menginisiasi diskursus wacana tentang peradaban seperti apa yang hendak diinginkan bagi masa depan umat manusia, sukses menyelenggarakan Muktamar Internasional Fikih Peradaban tepatnya pada Senin, 06 Februari 2023.
Penampilan grup Ishari menjadi pengawal acara yang juga menjadi sambutan selamat datang untuk para peserta. Kemudian lantunan ayat suci Al-Qur’an dibacakan oleh Sayyid Zulfikar Basyaiban. Setelahnya, sambutan selamat datang disampaikan oleh Ibu Hj. Khofifah selaku Gubernur Jawa Timur dan sambutan Ketua Umum PBNU oleh KH. Yahya Cholil Staquf.
Acara yang hampir dilangsungkan selama 8 jam ini menghadirkan mufti, ulama nasional maupun internasional, cendikia, duta besar dan lainnya. Acara dimulai sejak pagi hari dan dibagi menjadi tiga termin.
Termin awal diisi oleh Sekjen Liga Muslim Dunia Syekh Mohammed bin Abdul Karim Al-Issa, Rais Aam PBNU KH. Miftahul Akhyar, Wakil Imam Akbar Al-Azhar Syekh Muhammad Ad-Dhuwani, dan Wapres RI Prof. KH. Ma’ruf Amin.
Pada termin kedua para pembicara yang tampil seperti Ketua Dewan Fatwa UAE Omar Habtoor Al-Darie, Wakil Rais Aam PBNU KH Afifuddin Muhajir, KH. Ihya Ulumuddin yang mewakili Sayyid Ahmad bin Muhammad bin Alawi al-Maliki, dan Prof. KH. Quraish Syihab.
Kemudian, Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf pada termin tiga mengisi materi bersama pembicara lain, Dr. Hamid Al-Qadrie De Stevano dari Italia, Sekretaris Jenderal Council of Islamic Fikh Prof. Koutoub Moustapha Kano, Sekjen Majelis Hukama Syeikh Mustasyar Muhammad Abdussalam, Grand Mufti Mesir Syekh Syauqi Ibrahim Allam, Mufti Naryubay Haji Taganu Ustinov, Anggota Lembaga Bahtsul Masail PBNU Nyai Hj. Iffah Umniyati Ismail, Rais Syuriyah PBNU KH. Abdul Ghofur Maimoen.
Terakhir, setelah Prof. Asep membacakan rangkuman sidang pleno, para pembicara serta ulama dan tokoh lainnya mengikuti rangkaian foto bersama.
Pewarta: Abdulloh Al-Faiq
0 Comments