Pesantren merupakan jenjang pendidikan yang menggembleng santri dalam banyak sisi, ilmu agama, tata krama, interaksi sosial, dan yang tak kalah penting adalah kebersihan. Islam sangat menjunjung tinggi kebersihan dalam segala aspek kehidupan manusia. Begitu pula di pesantren yang merupakan pendidikan yang bersifat ikonik dalam islam yang menerapkan kebersihan lingkungan sebagai wujud kepedulian merawat dan melestarikan ekosistem secara umum.
Pondok Pesantren Langitan, satu diantara beberapa kategori pesantren tertua di Indonesia turut berperan dalam proses pemeliharaan lingkungan asri. Ponpes langitan memiliki tim yang khusus dalam penanganan masalah selokan. Yang mana tim tersebut terjun rutin setiap selasa dan jumat pagi. Memang menjadi rutinitas yang bersifat kewajiban. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa tim tersebut tidak bertindak saat ditemukan selokan yang mampet ketika kontrol atau ada laporan. Saat itu juga, tim tersebut bertindak menanganinya.
Proses Pembersihan di Lapangan Kerja
Memang selokan adalah tempat yang kotor, tidak menjamin kesehatannya. Tetapi bagaimanapun caranya untuk mewujudkan lingkungan yang bersih perlu adanya tindakan nyata yang dilakukan tanpa memandang kata kotor. Sebagaimana itu yang tim selokan lakukan. Bahkan, tim itu sanggup untuk masuk selokan demi membersihkan sampah-sampah yang besar kemungkinan bisa menyumbat aliran air. Secara totalitas dilakukan demi kebersihan lingkungan pondok, terutama khidmah pada masyayikh.
Menyikapi Jenis Sampah dan Pembuangannya
Selokan menjadi sarang sampah yang beraneka ragam. Wajar saja bila memang ada beberapa santri yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Memang beberapa sampah beragam masih bertumpukan di selokan sekalipun sudah berulang kali dibersihkan. Seperti sampah plastik yang pasti berpotensi besar untuk menyumbat saluran air, sehingga membuatnya mampet jika tidak segera dibersihkan. Ada juga sampah pakaian dan beberapa sampah lainnya, termasuk kotoran buangan dari beberapa kandang yang terdapat di pondok.
Pada saat pembersihan dilakukan, ada fase pemisahan yang mengumpulan satu jenis sampah organik, atau tanah liat yang menyumbat dan menumpuk dalam satu drum khusus. Sedang sampah anorganik lainnya dipisahkan dalam drum yang lainnya. Sehingga tidak terjadi eksploitasi sampah yang tidak terkontrol yang lantas dibuang dalam satu TPA. Tetapi, sampah-sampah anorganik tersebut dipisahkan dan dibakar di TPA bersama sampah-sampah anorganik yang diambil dari tempat sampah di pondok. Dan untuk sampah organik dibuang di satu tempat tersedia di belakang pondok. Jadi, hal tersebut dilakukan agar tetap menjalankan prinsip ramah lingkungan dan mencemari udara di lingkungan sekitar pembuangan. Ini, merupakan bukti nyata yang dilakukan PonPes Langitan dalam menerapkan dan mendidik santri-santri berjiwa peduli ekologi yang tinggi. Seraya menyukuri anugerah Allah SWT yang diekspresikan melalui pemeliharaan dan pelestarian lingkungan.
(Shofiansyah)
0 Comments