Dalam hidup bermasyarakat, kita tidak akan lepas dari interaksi sosial bersama tetangga, karena tetangga adalah orang yang bersebelahan dengan kita, sehingga Islam memerintahkan untuk menjalin hubungan yang baik dengan tetangga.
Adanya tetangga juga termasuk anugerah yang besar bagi umat manusia, karena dengan bertetangga manusia bisa saling tolong-menolong, saling membantu dan memenuhi kebutuhan satu sama lain.
Hal ini senada dengan keterangan KH. Ubaidillah Faqih saat mengkaji kitab Irsyadul Ibad di Musala Agung pada Senin (28/8/23), beliau mengatakan kalau dalam hidup bermasyarakat ada yang namanya “tetangga” untuk saling mengenal, kerja sama, saling membantu, saling memenuhi kebutuhan.
Syaikh Zainuddin Al-Malibari, dalam kitabnya Irsyadul Ibad membuat pembahasan tersendiri mengenai berhubungan baik dengan tetangga. Beliau menaruh pembahasan tersebut dalam bab Qaati’ur Rahm (Memutus silaturahim) yang diberi nama dengan Fashl fi Huququl Jiron (Fasal yang menerangkan tentang hak-haknya tetangga).
Dalam bab tersebut, Syaikh Zainuddin membuka pembahasan dengan mengutip ayat ke-36 dari surat An-Nisa yang berbunyi:
وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat.” (QS. An-Nisa: 36).
Dalam ayat ini, Allah Swt menekankan kepada umat manusia untuk tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan menekankan untuk selalu berbuat baik kepada sesama manusia, baik yang memiliki hubungan darah, kekerabatan dan yang terjauh sekalipun.
Selain ayat Al-Quran, Syaikh Zainuddin juga mengutip beberapa hadis Nabi Muhammad saw yang membahas interaksi bersama tetangga. Hadis-hadis yang dikutip beliau ada yang berupa perintah, larangan, dan peringatan dalam berinteraksi bersama tetangga. Di antaranya bisa disimak di bawah ini.
- Mempunyai Hubungan yang Baik dengan Tetangga Termasuk Ekspresi Keimanan.
والبخاري من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فلا يؤذ جاره
Diriwatkan oleh Imam Bukhari, Nabi Muhammad saw bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah ia menyakiti tetangganya.”
ومسلم من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليحسن الى جاره
Diriwatkan oleh Imam Muslim, Nabi Muhammad bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia berbuat baik kepada tetangganya.”
2. Tidak Akan Masuk Surga Orang yang Menyakiti Tetangganya.
ومسلم لا يدخل الجنة من لا يأمن جاره بوائقه
Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nabi Muhammad saw bersabda, “Seorang muslim tidak akan masuk surga bila tetangganya tidak selamat dari sifat jeleknya.”
Penulis: Mahirur Riyadl
Editor: Abdullah Al-Faiq
0 Comments