KH. Ahsan Ghozali: Puncak Kenikmatan Terbesar adalah Bertemu Nabi

Penulis : Tim Admin

October 8, 2022

 

KH. Ahsan Ghazali tampak sedang memberi tausiah di peringatan Maulid Nabi yang diselenggarakan di Musholla Agung PP. Langitan. Jumat, (7/10)

Puncak kenikmatan terbesar adalah bisa bertemu dengan Nabi Muhammad Saw. dan menemani beliau di Surga.

Hal itu disampaikan oleh salah satu Majlis A’wan Pon. Pes. Langitan, KH. Ahsan Ghazali dalam peringatan Maulid Nabi yang diselenggarakan di Musholla Agung Pon. Pes. Langitan, Jumat (7/10).

KH. Ahsan Ghazali menyampaikan hal tersebut lewat sebuah kisah. Beliau menceritakan pernah ada salah satu sahabat yang bernama Rabiah bin Kaab al-Aslami, beliau adalah salah seorang yang berkhidmah kepada Nabi.

Saat berkhidmah kepada nabi, beliau merupakan seseorang yang mempunyai dedikasi dan loyalitas tinggi. Beliau sangat aktif dalam melayani Nabi. Bahkan diceritakan beliau ketika tidur selalu di depan pintu Rasulullah. Dengan harapan, ketika Rasulullah keluar ia bisa langsung melayani beliau.

Karena khidmahnya tersebut, tanpa meminta pun Rasulullah sudah akan memberi. Nabi pun menawarinya dengan suatu hal yang istimewa. Rasulullah menyuruhnya untuk menyampaikan satu keinginannya. 

Tanpa diduga Rabiah bin Kaab tidak menyampaikan keinginan sebagaimana keinginan orang pada umumnya. Ia tidak meminta harta benda. Ia justru menyampaikan keinginannya untuk berjumpa dan menemani Rasulullah di surga.

“Saya tidak meminta apa-apa, saya tidak berharap apapun. satu harapan pun, tetapi kalau bisa saya menemani anda saat di Surga” Jawab Rabiah 

”Masya Allah, Adakah kenikmatan terbesar selain bertemu dengan Rasulullah Saw. di Surganya Allah.” Ungkap beliau.

“Hal ini menunjukan jika puncak kenikmatan adalah bersama Rasul saat di Surga” Imbuh Beliau.

Bergembira dengan Maulid

Selain itu, menantu KH. Abdullah Faqih itu juga menjelaskan betapa beruntungnya seseorang yang berbahagia dan bergembira saat hari kelahiran Nabi Muhammad Saw.

“Orang yang senang dan bergembira saat hari kelahiran Nabi merupakan orang yang beruntung di dunia dan di Akhirat”, tegas beliau.

“Bagaimana seorang yang bahagia dan bergembira saat nabi dilahirkan tidak mendapatkan keberuntungan, sementara Abu Lahab, Seorang yang begitu memusuhi Nabi, yang sudah dinash celaka dalam Al-Quran saja mendapat suatu keberuntungan, yaitu diringankan siksaannya setiap hari senin, gara-gara memerdekakan salah satu budaknya yang bernama Tsuwaibah sebagai ungkapan kegembiraan menyambut kelahiran Nabi.” tambah Beliau.

Sementara itu, Beliau juga menerangkan bahwa esensi memperingati Maulid Nabi itu ada tiga, Pertama, Mengingat Allah SWT, Kedua, Bersyukur atas dilahirkannya Nabi, Ketiga, Meneladani suri tauladan Nabi Muhammad Saw. 

Mahirur Riyadl

 

 

 

Tulisan Terkait

PP. Langitan Kembali Adakan Perlombaan M2QK

PP. Langitan Kembali Adakan Perlombaan M2QK

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan para santri, Pondok Pesantren Langitan kembali mengadakan perlombaan Musabaqah Muhafadzah Qiroatul Kutub (M2QK) di Halaman Madrasah Al-Falahiyah pada Kamis, 23-24 November 2023. M2QK sendiri merupakan perlombaan yang...

Ziarah Maqbarah dalam Rangka Haul KH. Abdullah Faqih ke-12

Ziarah Maqbarah dalam Rangka Haul KH. Abdullah Faqih ke-12

Termasuk rangkaian dari acara haul Almaghfurlah KH. Abdullah Faqih ke-12 adalah ziarah umum bersama Majelis Masyayikh di maqbarah masyayikh pendahulu pada Senin sore, (23/10). Ziarah ini diikuti oleh Majelis Masyayikh, asatidz, pengurus pondok dan seluruh santri PP....

Khatmil Qur’an bil Ghaib Haul KH. Abdullah Faqih ke-12

Khatmil Qur’an bil Ghaib Haul KH. Abdullah Faqih ke-12

Malam peringatan Haul KH. Abdullah Faqih yang ke-12 akan diselenggarakan pada malam ini (Senin, 23/10). Salah satu rangkaian acara yang menyambut haul tersebut adalah Khatmil Qur'an bil Ghaib. Pembukaan Khatmil Qur’an bil Ghaib dimulai pada Ahad siang, (22/10) di...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Komentar

Posting Populer