KH. Abdullah Habib Faqih Buka Pengajian Sore dengan Kitab Ayyuhal Walad

Penulis : Tim Admin

May 23, 2024

Foto: KH. Abdullah Habib Faqih membuka kegiatan Ngaji Sore dengan kitab Ayyuhal Walad pada Kamis (23/5/24) di Musala Agung PP. Langitan.

KH. Abdullah Habib Faqih, Majelis Masyayikh PP. Langitan membuka kegiatan Ngaji Sore dengan kitab Ayyuhal Walad pada Kamis (23/5/24) di Musala Agung PP. Langitan seusai shalat Asar berjamaah.

Dalam pembukaan yang diikuti seluruh santri itu, kiai Dullah, sapaan akrab beliau, menerangkan bahwa kitab ini merupakan karangan Imam Ghazali.

“Ini yang mau dibaca kitab miliknya imam Ghazali, kitab ini bernama Ayyuhal Walad yang memiliki arti Wahai anakku” terang beliau.

“Kitab ini asalnya, merupakan permintaan dari salah satu muridnya Imam Ghazali. Si murid tersebut meminta kepada beliau supaya dituliskan kitab yang ringkas, yang praktis, yang mudah di muthalaah, mudah dihafalkan, diingat-ingat, dan mudah diamalkan”

“Walaupun banyak sekali kitab-kitabnya Imam Ghazali, si murid ini meminta secara khusus untuk dituliskan satu kitab kecil yang bisa mudah diingat dan diamalkan” lanjut beliau.

Lalu setelah diminta seperti ini tadi, lanjut kiai Dullah, Imam Ghazali pun menuliskan surat, menuliskan kitab yang akhirnya menjadi kitab Ayyuhal Walad.

Makna di balik nama Ayyuhal Walad yang berarti “Wahai Anakku” memiliki arti bahwa sejatinya murid itu ibarat anak bagi gurunya, begitu juga si murid harus menganggap bahwa sang guru itu ibarat ayahnya. 

Lebih lanjut beliau menerangkan bahwa yang dinamakan ayah (orang tua) itu tidak hanya yang melahirkan saja, tetapi guru, orang yang mengajarkan ilmu itu juga harus dianggap sebagai ayah (orang tua).

Oleh karena itu, Nabi Muhammad saw pernah bersabda, “Ayahmu itu ada tiga, Satu, orang tua yang melahirkanmu, yaitu orang tuamu. Dua, orang yang menikahkanmu, yaitu bapak mertua. Dan tiga, orang yang mengajarimu”

Berarti kalau begitu, lanjut kiai Dullah, muridnya seorang guru itu juga dianggap sebagai anak, tetapi anak secara nisbat, anak secara hubungan keilmuan. Sedangkan anak orang tua itu disebut anak secara nasab.

Selain itu, kiai Dullah juga menerangkan kalau kitab ini (Ayyuhal Walad) menerangkan nasehat-nasehat untuk para santri, para guru, dan pada siapapun yang mencari ilmu agama.

“Kitab Ayyuhal Walad ini menerangkan apa? Menerangkan nasehat-nasehat sebagai mauidzah dan pengingat untuk para santri, para guru, dan semua orang yang mencari ilmu agama supaya bisa memperoleh ilmu yang manfaat, yang menjadikan selamat dan bahagia di dunia dan Akhirat” pungkas beliau.

Kegiatan Ngaji Sore ini berjalan setiap hari kecuali hari Ahad dan Jumat. Majelis Masyayikh yang mengampu kegiatan ini adalah KH. Ubaidillah Faqih, beliau mengampu kitab Irsyadul Ibad dan KH. Abdullah Habib Faqih yang mengampu kitab Ayyuhal Walad. 

Kegiatan ini ditayangkan setiap sore secara langsung melalui kanal Youtube resmi PP. Langitan, Langitan TV. 

Penulis: Mahir Riyadl

Tulisan Terkait

Haul Almaghfurlah Ustadz H. Saiful Barri ke-5

Haul Almaghfurlah Ustadz H. Saiful Barri ke-5

Langitan - Telah digelar Haul Almaghfurlah Ustadz H. Saiful Barri yang ke-5 pada Ahad, (25/8/2024) yang dimulaipukul 19.00 WIB. Acara yang memperingati lima tahun wafatnya putra menantu Almaghfurlah Syaikhina KH. Abdullah Faqih ini digelar di Aula Darunnajah, PP....

Gus Qoyyum Berikan Resep Nasib Barokah

Gus Qoyyum Berikan Resep Nasib Barokah

Langitan - Peringatan haul para masyayikh merupakan salah satu bentuk ta'dzim santri terhadap guru, karena dengan peringatan dapat mengingat kembali ajaran para guru semasa hidup. Dengan kegiatan ini dilaksanakan, diharapkan generasi selanjutnya dapat mengingat...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kategori

Arsip

Posting Populer