Langitan – KH. Abdul Qoyyum Mansur turut hadir dan memberikan mauidhah hasanah dalam acara inti Haul Akbar Masyayikh Langitan ke-54, pada Kamis (15/8/2024) di Pondok Pesantren Langitan, Widang, Tuban.
Dalam prolognya, beliau mengutip sebuah kisah dari Sayyid Muhammad ibn Alawy al-Maliky dalam kitabnya al-Manhalul Lathif fi Ushulil Hadits as-Syarif, bahwa suatu ketika Abdullah bin Abbas hendak mengaji kepada salah satu sahabat Anshor, ia menanti di depan kediaman sahabat Anshor tersebut hingga wajahnya terbalut debu (sebab lamanya menunggu). Hal itu dilakukannya demi menunggu sang guru keluar. Tatkala sahabat Anshor (sang guru yang dinanti) keluar dan pada saat itu para murid pun sudah berdatangan, sang guru spontan berkata :
هذاالفتى أعقل مني
“Pemuda ini (Abdullah bin Abbas) lebih cerdas/lebih alim daripada aku.”
Di penghujung pemaparan kisah, sosok yang lebih dikenal dengan nama Gus Qoyyum tersebut lantas memberikan komentar,
“Maka alim, barokah, itu sebab hormat kepada para ulama, para masyayikh, para habaib. Insya Allah barokah semuanya,” terangnya yang kemudian diaminkan oleh para hadirin.
“Itulah yang dinamakan نصيب ‘nashib’ (bagian), saya sore ini akan bahas tema tentang ‘nashib’ bukan tentang nasab,” lanjutnya. Hal tersebut membuat beberapa Jama’ah tergelak.
Beliau mengatakan bahwa membahas nasab mungkin memang cocok untuk acara ini, namun menurutnya membahas ‘nashib’ juga sangat penting.
“Bahas nasab juga cocok, tapi bahas nashib juga sangat penting,” ujarnya.
Kiai asal Lasem itu kemudian memaparkan alasan pemilihan tema tentang ‘nashib’. Beliau menyebutkan bahwa dalam al-Qur’an, kata nasab itu hanya disebut sebanyak dua kali. Sementara bentuk jamaknya, yakni kata ‘ansab’, hanya disebut satu kali. Sedangkan, kata ‘nashib’ (bagian) disebutkan lebih banyak dalam al-Qur’an, yakni 21 kali. Dengan demikian, lanjutnya, pembahasan nashib tentu lebih banyak.
Penulis: Husnul khotimah
Editor: M. Abdullah Al Faiq
0 Comments