Senin malam, (23/10/23) acara inti haul KH. Abdullah Faqih diselenggarakan di Mushala Agung Pon. Pes. Langitan Widang, Tuban. Setelah serangkaian acara sebelumnya, seperti Khatmil Qur’an dan ziarah bersama di maqbarah Masyayikh Langitan.
Peringatan tahunan tersebut dihadiri para ulama, habaib, tokoh masyarakat, aparat keamanan, dan ribuan alumni, muhibbin, serta para santri.
Diawali dengan lantunan shalawat dan pembacaan Maulid Habsyi, acara kemudian dilanjut pembacaan surat Yasin oleh KH. Nur Kholis, pengasuh Ponpes Baitul Ilmi wal Qur’an Sidoarjo. Disusul pembacaan Tahlil oleh KH. Munawwir Munajat, pengasuh Pon. Pes. Nazalal Furqon Salatiga, dan doa Tahlil oleh KH. Ali Marzuqi. Acara bersambung dengan pembacaan maulid oleh KH. Umar Thoha Gresik.
Kemudian, sambutan mewakili keluarga, KH. Abdurrahman Faqih mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh tamu undangan dan muhibbin atas kehadirannya. Beliau juga meminta maaf atas kekurangan dalam penyambutan maupun yang lainnya.
Acara dilanjutkan dengan mauidhah hasanah yang disampaikan oleh KH. Zulfa Musthofa, Wakil Ketua Umum PBNU. Beliau berkata dalam sambutannya, bahwa kehadiran beliau di sini tak hanya sebagai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama saja, namun juga sebagai penyambung tali silaturahmi dari keluarga yang ada di Banten.
Beliau juga menceritakan tentang sosok Mbah Yai Faqih yang merupakan kiai langka. Di zamannya, terdapat 3 kiai dengan nama Abdullah, di Jawa Barat terdapat KH. Abdullah Abbas putranya Kiai Abbas Buntet. Di Jawa Tengah tepatnya di Pati terdapat KH. Abdullah Salam yang dikenal dengan kemasyhuran keramatnya. Dan di Jawa Timur terdapat KH. Abdullah Faqih yang dikenal dengan sifat yang sesuai dengan namanya.
Sebagai pemungkas, acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Al-Habib Abdul Qadir bin Ali Assegaf dari Gresik dan doa yang kedua oleh KH. Miftahul Akhyar Ketua Umum PBNU. (soe)
0 Comments