Telah genap 100 hari, Syaikhina KH. Abdullah Munif Marzuqi meninggalkan kita semua, para santri keluarga maupun para muhibbin. Memperingati hal tersebut, Jumat malam (27/10/23) diadakan pembacaan Yasin, Tahlil dan doa untuk beliau, yang bertempat di Musala Agung Pondok Pesantren Langitan.
Acara diawali dengan iringan shalawat oleh grup Al-Muqtashidah, dilanjut Iftitah bil Fatihah oleh Al-Habib Hadi bin Abdul Qodir Al-Idrus dari Pasuruan, kemudian pembacaan surat Yasin oleh KH. Muhammad Kholil Al-Hafidz, Tahlil oleh KH. Said Abdurrahim, dan doa wahbah oleh KH. Ali Marzuqi.
Acara kemudian berlanjut dengan pembacaan shalawat bil qiyam oleh grup Al-Muqtashidah dan disusul Mauidhatul Hasanah oleh Al-Habib Hadi bin Abdul Qadir Al-Idrus.
Dalam penyampaiannya, Habib Hadi menukil salah satu dawuh dari Imam Nawawi mengenai keistimewaan doa orang yang masih hidup, “Doanya orang yang masih hidup untuk orang yang sudah meninggal dunia, bermanfaat bagi mereka dan sampai kepada mereka.”
Beliau juga mengatakan bahwasannya orang yang mempunyai dosa setinggi gunung saja, ketika bangun dari kubur tidak membawa dosa apa-apa akibat istighfarnya orang yang mendoakannya.
Acara peringatan 100 hari Almaghfurlah KH. Abdullah Munif Marzuqi ditutup dengan doa yang dibawakan oleh KH. Muhammad Faqih dan KH. Abdullah Habib Faqih. (soe)
0 Comments