Tausiyah Habib Ubaidillah bin Idrus Al-Habsyi; Siapa Orang yang Sukses Dunia?

Penulis : Tim Admin

August 31, 2023

 

Foto: Habib Ubaidillah bin Idrus Al-Habsyi memberi tausiah kepada jamaah di Haul Akbar PP. Langitan yang ke-53, Kamis (31/8/23).

Dalam acara inti Haul Akbar Masyayikh Langitan ke-53 pada Kamis siang (31/08), Habib Ubaidillah bin Idrus Al-Habsyi Surabaya mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan mauidhah hasanah pertama. 

Beliau mengawali pembicaraannya dengan menjelaskan, siapakah orang yang disebut sukses saat hidup di dunia, “Rasulullah telah menyampaikan, ‘Kafaa bi al-mauti ‘idhatan’, cukup kematian itu menjadi penasihat bagi kulo panjenengan sedoyo.”

Kenapa? sambung beliau, kita lihat para Masyayikh Langitan, mereka adalah orang-orang yang sukses ketika hidup di dunia. Sukses di dunia itu ketika khatimah, meninggalnya husnul khatimah. Sukses di dunia itu ketika di alam kubur mendapatkan kiriman pahala meskipun sudah meninggal dunia. Para Masyayikh Langitan ini setiap satu santrinya ibadah kepada Allah, mereka mendapat kiriman pahala.

Habib Ubaidillah kemudian menjelaskan mengenai kondisi tiap seseorang yang akan didatangi oleh kematian, “Jadi sebelum meninggal dunia, keadaan hanya dua, yang pertama diperlihatkan tempatnya di surganya Allah. Melihat tempat yang indah. Pada saat itu, tidak ada yang lebih dia cintai daripada kematian. Rindu ingin bertemu dengan Allah, Allah pun rindu ingin bertemu dengan dirinya.”

“Makanya kita lihat orang-orang yang saleh, itu kalau meninggal dunia senyum. Kenapa? Karena sudah melihat tempatnya di surga-Nya Allah Swt.”

Sedangkan golongan yang kedua kata Rasulullah, lanjut Habib Ubaidillah, orang fasik. Orang fasik itu orang yang melakukan dosa besar dan tidak tobat, atau selalu dan senantiasa melakukan dosa kecil dan tidak tobat juga. 

“Dan termasuk fasik, yang disebutkan Allah di dalam Al-Qur’an: In jaaakum faasiqun bi nabain, orang yang membawa fitnah, orang yang bawa kabar nggak bener. Ini adakan di sosmed? Betul? Ini fitnah.”

“Orang fasik kata Rasulullah, atau orang kafir, sebelum meninggal dunia diperlihatkan tempatnya di neraka, naudzu billahi min dzalik. Sehingga pada saat itu, tidak ada yang lebih ia benci daripada kematian, benci bertemu dengan Allah, Allah benci bertemu dengan orang tersebut.

Tulisan Terkait

Haul Almaghfurlah Ustadz H. Saiful Barri ke-5

Haul Almaghfurlah Ustadz H. Saiful Barri ke-5

Langitan - Telah digelar Haul Almaghfurlah Ustadz H. Saiful Barri yang ke-5 pada Ahad, (25/8/2024) yang dimulaipukul 19.00 WIB. Acara yang memperingati lima tahun wafatnya putra menantu Almaghfurlah Syaikhina KH. Abdullah Faqih ini digelar di Aula Darunnajah, PP....

Gus Qoyyum Berikan Resep Nasib Barokah

Gus Qoyyum Berikan Resep Nasib Barokah

Langitan - Peringatan haul para masyayikh merupakan salah satu bentuk ta'dzim santri terhadap guru, karena dengan peringatan dapat mengingat kembali ajaran para guru semasa hidup. Dengan kegiatan ini dilaksanakan, diharapkan generasi selanjutnya dapat mengingat...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kategori

Arsip

Posting Populer