Lahir di Madinah dengan nama lengkap Ubay bin Ka’ab bin Qais bin Ubaid. Nama kunyah-nya adalah Abu at-Thufail atau Abu Mundzir al-Anshari. Beliau adalah salah seorang sahabat Anshar dari kabilah Bani Amru bin Malik bin an-Najjar, suku Khazraj. Ahli dalam bidang al-Qur’an al-Karim, dan ikut serta dalam perang Badar dan bai’ah ‘Aqabah. Beliau adalah salah satu sahabat yang mempelajari dan menghafalkan al-Qur’an langsung dari nabi Saw. hingga mendapat ilmu yang diberkahi. Beliau juga dipercaya Nabi Muhammad Saw. sebagai penulis wahyu Allah Swt.
Di antara para sahabat yang juga belajar al-Qur’an darinya adalah Abdullah bin mas’ud, Anas bin Malik, Ibnu Abbas, serta kedua anaknya; Muhammad dan at-Thufail. Dan di antara tabi’in yang belajar ilmu al-Qur’an darinya adalah; Suwaid bin Ghafalah, Zir bin Hubais, Abu al-Aliyahar-Rayyahi, AbuUtsman an-Nahdi, Sulaiman bin Surad, Sahl bin Sa’ad, Abu Idris al-Haulani, Abdullah bin al-Harits bin Naufal, Abdurrahman bin Abza, Abdurrahman bin Abu Laila, Ubaid bin Umair, Utai as-Sa’di, Ibnu al-Hautakiyah, dan Said bin al-Musayyib.
Sahabat Ubay adalah seseorang yang tidak tinggi dan tidak pendek, rambut dan jenggotnya berwarna putih, dan disebut oleh sayyidina Umar sebagai tokoh kaum muslimin.
Allah MenyebutNamanya
Beliau termasuk orang yang beruntung karena diajarkan al-Qur’an langsung oleh Nabi Muhammad Saw. Bukan itu saja, bahkan Allah Swt.-lah yang telah memerintah Nabi untuk mengajarkan al-Qur’an padanya.
Nabi berkata padanya “Sesungguhnya Allah Swt. telah memerintahkanku untuk mengajarimu al-Qur’an”. Ubay pun bertanya “Apakah Allah Swt. menyebut namaku padamu?”. “Ya” jawab Nabi. Ubay bertanya lagi “Apa aku disebut di sisi Allah Sang Maha Pencipta?” Nabi menjawab ”Ya”. Mendengar hal itu bercucuranlah air mata Ubay karena tak kuat menahan haru dan gembira.
Paling Mengerti Al-Qur’an
Ubay bin Ka’ab r.a. adalah salah satu dari empat orang yang hafal al-Qur’an di zaman Nabi. Sedangkan yang lainnya adalah; Mu’adz bin Jabal, Zaid bin Tsabit, dan Abu Zaid. Bahkan Rasulullah Saw. sendiri bersabda: “Umatku yang paling mengerti al-Qur’an adalah Ubay.”
Sayyidina Umar r.a. berkata: “Orang yang paling mengerti al-Qur’an di antara kami adalah Ubay bin Ka’ab dan yang paling tepat untuk memutuskan perkara adalah Ali bin Abi Thalib.
Memilih Demam Seumur Hidup
Ubay bin Ka’ab pernah bertanya pada Rabsulullah Saw. “Wahai Rasulullah, apakah balasan bagi seseorang yang terkena demam?” Rasulullah menjawab: “Kebaikan akan mengalir padanya.” Beliaupun berdoa: “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepadamu penyakit demam yang tidak menghalangiku untuk jihad kepadamu.” Tak lama kemudian beliaupun menderita penyakit demam.
Ada sebagian cerita yang menyebutkan bahwa beliau berdoa kepada Allah Swt. agar tidak menghilangkan sakit demamnya hingga akhir hayat, dan Allah Swt mengabulkannya. Setiap orang yang bersentuhan dengannya pasti akan merasakan panas dari demam Ubay bin ka’ab.
Wafatnya Penulis Wahyu
Beliau adalah salah satu juru tulis Nabi. Sebagian dari segelintir orang yang meletakkan al-Qur’an dalam bentuk tulisan dan mempunyai mushaf sendiri. Setelah Nabi Saw wafat, beliau adalah salah satu dari 25 orang yang tahu sepenuhnya tentang al-Qur’an.
Beliau merupakan bagian dari kelompok musyawarah ketika Sayyidina Abu Bakar r.a. mendapat masalah politik, begitu pula pada zaman Sayyidina Umar bin khattab r.a. Beliau wafat pada tahun 649 M./29 H. yaitu pada masa kekhalifahan Sayyinina Ustman bin Affan r.a.
[Muhammad Ichsan]
0 Comments