Al-Qur’an merupakan kitab Allah yang paling berkedudukan tinggi di antara kitab-kitab Allah yang lain. Diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad Saw merupakan rahmat Allah yang wajib kita syukuri sebagai umat Islam.
Pengajian kitab Tafsir Jalalain kali ini membahas keutamaan-keutamaan Al-Qur’an yang terdapat pada permulaan surat Az-zukhruf. Selain itu, juga memberikan pemahaman kepada umat Islam bahwa Al-Qur’an merupakan rahmat Allah yang paling besar. Simak ayat-ayat tersebut di bawah ini!
ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
حٰمۤۚ ١ وَالْكِتٰبِ الْمُبِيْنِۙ ٢ اِنَّا جَعَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَۚ ٣ وَاِنَّهٗ فِيْٓ اُمِّ الْكِتٰبِ لَدَيْنَا لَعَلِيٌّ حَكِيْمٌۗ ٤ اَفَنَضْرِبُ عَنْكُمُ الذِّكْرَ صَفْحًا اَنْ كُنْتُمْ قَوْمًا مُّسْرِفِيْنَ ٥
“Haa Mim. Demi Kitab (Al-Qur’an) yang jelas. Kami menjadikan Al-Qur’an dalam bahasa Arab agar kamu mengerti. Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuzhh) di sisi Kami, benar-benar (bernilai) tinggi dan penuh hikmah. Maka apakah Kami akan berhenti menurunkan ayat-ayat (sebagai peringatan) Al-Qur’an kepadamu, karena kamu kaum yang melampaui batas?”
Pada ayat yang pertama sampai keempat, Allah Swt menyebutkan beberapa keutamaan yang dimiliki oleh Al-Qur’an. Termasuk dari keutamaan tersebut terdapat pada ayat yang kedua, وَالْكِتٰبِ الْمُبِيْنِۙ (Demi Kitab (Al-Qur’an) yang jelas).
Ayat ini, sebagaimana tercantum dalam kitab Tafsir Jalalain menunjukkan bahwasannya Al-Qur’an itu merupakan kitab yang menjelaskan jalannya petunjuk dan menjelaskan perkara yang dibutuhkan untuk sampai kepada petunjuk tersebut, yang dalam hal ini diartikan sebagai syariat.
{ المبين } المظهر طريق الهدى وما يحتاج إليه من الشريعة
“Ayat ( المبين) berarti yang menonjolkan jalan petunjuk beserta dengan sarana yang diperlukannya yaitu berupa syariat. ”
Adapun keutamaan Al-Qur’an yang lain terdapat pada ayat selanjutnya, yaitu ayat yang ketiga,
اِنَّا جَعَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَۚ
“Kami menjadikan Al-Qur’an dalam bahasa Arab agar kamu mengerti.”
Ayat ini menjelaskan dijadikannya bahasa Al-Qur’an menggunakan bahasa Arab supaya mudah dipahami. Dalam tafsirnya dikatakan,
{ لعلكم } يا أهل مكة { تعقلون } تفهمون معانيه
“(Supaya kalian), wahai penduduk Makkah, (memahaminya), memahami makna-maknanya”
Keutamaan Al-Qur’an selanjutnya terdapat dalam ayat yang keempat,
وَاِنَّهٗ فِيْٓ اُمِّ الْكِتٰبِ لَدَيْنَا لَعَلِيٌّ حَكِيْمٌۗ
“Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuzhh) di sisi Kami, benar-benar (bernilai) tinggi dan penuh hikmah.”
Ayat ini menjelaskan bahwa Al-Qur’an itu sebelumnya berada di Ummil Kitab yang dalam tafsirnya dimaknai dengan Lauh Mahfuz. Dinamakan Lauh Mahfuz karena di dalamnya juga ada kitab-kitab Allah yang lain seperti Zabur, Taurat, dan Injil serta suhuf-suhuf.
Agus Zahid Hasbullah saat pengajian kitab Tafsir Jalalain pada Jumat, (10/11/23) menjelaskan, “Kenapa Ummul Kitab disebut dengan Lauh Mahfuz, sebab semua kitab-kitab samawiyah, taurat, injil, zabur, Al-quran, suhuf-suhuf diambil dari Lauh Mahfudz.”
Sementara keutamaan Al-Qur’an dalam ayat ini terdapat pada lafadz لَدَيْنَا لَعَلِيٌّ حَكِيْمٌۗ (benar-benar (bernilai) tinggi dan penuh hikmah.) yang berarti bahwa Al-Qur’an memiliki kedudukan tinggi dari kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan حَكِيْمٌۗ banyak mengandung hikmah.
Agus Zahid Hasbullah menjelaskan, “Maksudnya tinggi derajatnya, agung kedudukannya, mengungguli kitab-kitab yang lain. Dikatakan semua kitab yang diturunkan kepada para nabi sebelum Nabi Muhammad Saw itu semuanya terkandung dalam Al-Quran,”
Selanjutnya, pada ayat yang kelima,
اَفَنَضْرِبُ عَنْكُمُ الذِّكْرَ صَفْحًا اَنْ كُنْتُمْ قَوْمًا مُّسْرِفِيْنَ
“Maka apakah Kami akan berhenti menurunkan ayat-ayat (sebagai peringatan) Al-Qur’an kepadamu, karena kamu kaum yang melampaui batas?”
Menjelaskan betapa rahmat Allah begitu besar, Allah Swt tetap menurunkan Al-Qur’an walaupun banyak yang melampaui batas, yakni mendustakan dan mengingkarinya.
Ayat ini menunjukkan besarnya rahmat Allah Swt, walaupun Al-Qur’an banyak yang mendustakan dan mengingkarinya, Allah Swt tetap menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad Saw.
Imam Qatadah berkata, “Jika Al-Qur’an tidak terus diturunkan, diangkat kembali oleh Allah sebab umat Nabi Muhammad Saw yang menolaknya, maka akan binasa, tetapi karena rahmatnya Allah, Allah Swt tetap menurunkan Al-Qur’an untuk mengingatkan orang-orang kafir dan orang-orang musyrik.”
Penulis: Mahirur Riyadl
Editor: Abdullah Al-Faiq
0 Comments