Ngaji Tafsir Jalalain, Tafsir Surat Az-Zukhruf Ayat 1-5: Rahmat Allah Dalam Al-Qur’an

Penulis : Tim Admin

November 14, 2023

Al-Qur’an merupakan kitab Allah yang paling berkedudukan tinggi di antara kitab-kitab Allah yang lain. Diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad Saw merupakan rahmat Allah yang wajib kita syukuri sebagai umat Islam. 

Pengajian kitab Tafsir Jalalain kali ini membahas keutamaan-keutamaan Al-Qur’an yang terdapat pada permulaan surat Az-zukhruf. Selain itu, juga memberikan pemahaman kepada umat Islam bahwa Al-Qur’an merupakan rahmat Allah yang paling besar. Simak ayat-ayat tersebut di bawah ini!

ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

 حٰمۤۚ ۝١ وَالْكِتٰبِ الْمُبِيْنِۙ ۝٢ اِنَّا جَعَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَۚ ۝٣ وَاِنَّهٗ فِيْٓ اُمِّ الْكِتٰبِ لَدَيْنَا لَعَلِيٌّ حَكِيْمٌۗ ۝٤ اَفَنَضْرِبُ عَنْكُمُ الذِّكْرَ صَفْحًا اَنْ كُنْتُمْ قَوْمًا مُّسْرِفِيْنَ ۝٥

“Haa Mim. Demi Kitab (Al-Qur’an) yang jelas. Kami menjadikan Al-Qur’an dalam bahasa Arab agar kamu mengerti. Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuzhh) di sisi Kami, benar-benar (bernilai) tinggi dan penuh hikmah. Maka apakah Kami akan berhenti menurunkan ayat-ayat (sebagai peringatan) Al-Qur’an kepadamu, karena kamu kaum yang melampaui batas?”

Pada ayat yang pertama sampai keempat, Allah Swt menyebutkan beberapa keutamaan yang dimiliki oleh Al-Qur’an. Termasuk dari keutamaan tersebut terdapat pada ayat yang kedua, وَالْكِتٰبِ الْمُبِيْنِۙ (Demi Kitab (Al-Qur’an) yang jelas). 

Ayat ini, sebagaimana tercantum dalam kitab Tafsir Jalalain menunjukkan bahwasannya Al-Qur’an itu merupakan kitab yang menjelaskan jalannya petunjuk dan menjelaskan perkara yang dibutuhkan untuk sampai kepada petunjuk tersebut, yang dalam hal ini diartikan sebagai syariat. 

{ المبين } المظهر طريق الهدى وما يحتاج إليه من الشريعة

“Ayat ( المبين) berarti yang menonjolkan jalan petunjuk beserta dengan sarana yang diperlukannya yaitu berupa syariat. ”

Adapun keutamaan Al-Qur’an yang lain terdapat pada ayat selanjutnya, yaitu ayat yang ketiga,

اِنَّا جَعَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَۚ

“Kami menjadikan Al-Qur’an dalam bahasa Arab agar kamu mengerti.”

Ayat ini menjelaskan dijadikannya bahasa Al-Qur’an menggunakan bahasa Arab supaya mudah dipahami. Dalam tafsirnya dikatakan,  

{ لعلكم } يا أهل مكة { تعقلون } تفهمون معانيه

“(Supaya kalian), wahai penduduk Makkah, (memahaminya), memahami makna-maknanya”

Keutamaan Al-Qur’an selanjutnya terdapat dalam ayat yang keempat,

وَاِنَّهٗ فِيْٓ اُمِّ الْكِتٰبِ لَدَيْنَا لَعَلِيٌّ حَكِيْمٌۗ

Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuzhh) di sisi Kami, benar-benar (bernilai) tinggi dan penuh hikmah.”

Ayat ini menjelaskan bahwa Al-Qur’an itu sebelumnya berada di Ummil Kitab yang dalam tafsirnya dimaknai dengan Lauh Mahfuz. Dinamakan Lauh Mahfuz karena di dalamnya juga ada kitab-kitab Allah yang lain seperti Zabur, Taurat, dan Injil serta suhuf-suhuf. 

Agus Zahid Hasbullah saat pengajian kitab Tafsir Jalalain pada Jumat, (10/11/23) menjelaskan, “Kenapa Ummul Kitab disebut dengan Lauh Mahfuz, sebab semua kitab-kitab samawiyah, taurat, injil, zabur, Al-quran, suhuf-suhuf diambil dari Lauh Mahfudz.”

Sementara keutamaan Al-Qur’an dalam ayat ini terdapat pada lafadz لَدَيْنَا لَعَلِيٌّ حَكِيْمٌۗ (benar-benar (bernilai) tinggi dan penuh hikmah.) yang berarti bahwa Al-Qur’an memiliki kedudukan tinggi dari kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan حَكِيْمٌۗ banyak mengandung hikmah.

Agus Zahid Hasbullah menjelaskan, “Maksudnya tinggi derajatnya, agung kedudukannya, mengungguli kitab-kitab yang lain. Dikatakan semua kitab yang diturunkan kepada para nabi sebelum Nabi Muhammad Saw itu semuanya terkandung dalam Al-Quran,”

Selanjutnya, pada ayat yang kelima, 

اَفَنَضْرِبُ عَنْكُمُ الذِّكْرَ صَفْحًا اَنْ كُنْتُمْ قَوْمًا مُّسْرِفِيْنَ

Maka apakah Kami akan berhenti menurunkan ayat-ayat (sebagai peringatan) Al-Qur’an kepadamu, karena kamu kaum yang melampaui batas?

Menjelaskan betapa rahmat Allah begitu besar, Allah Swt tetap menurunkan Al-Qur’an walaupun banyak yang melampaui batas, yakni mendustakan dan mengingkarinya. 

Ayat ini menunjukkan besarnya rahmat Allah Swt, walaupun Al-Qur’an banyak yang mendustakan dan mengingkarinya, Allah Swt tetap menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad Saw. 

Imam Qatadah berkata, “Jika Al-Qur’an tidak terus diturunkan, diangkat kembali oleh Allah sebab umat Nabi Muhammad Saw yang menolaknya, maka akan binasa, tetapi karena rahmatnya Allah, Allah Swt tetap menurunkan Al-Qur’an untuk mengingatkan orang-orang kafir dan orang-orang musyrik.”

Penulis: Mahirur Riyadl

Editor: Abdullah Al-Faiq

 

Tulisan Terkait

Kenapa Ilmu Tauhid Wajib Dipelajari?

Kenapa Ilmu Tauhid Wajib Dipelajari?

Di zaman sekarang, kajian dan diskusi terkait ilmu tauhid atau ilmu kalam tidak sebanyak ilmu-ilmu yang lain. Di pengajian umum, misalnya, seringkali yang dibahas hanya berputar di antara fikih dan tasawuf, sangat jarang sekali ilmu tauhid menjadi pembahasan utama. ...

Kisah Keajaiban Membaca Laa Ilaha Illallah 70.000 Kali

Kisah Keajaiban Membaca Laa Ilaha Illallah 70.000 Kali

Dalam tradisi keislaman, cerita-cerita tentang keajaiban doa dan amalan sering kali menjadi sumber inspirasi dan keimanan bagi umatnya. Salah satu cerita yang menarik adalah yang disampaikan oleh Syekh Abu Zaid Al Quthubi, yang ditemukan dalam kitab Irsyadul Ibad...

Peristiwa-Peristiwa Penting yang Terjadi di Bulan Muharram

Peristiwa-Peristiwa Penting yang Terjadi di Bulan Muharram

Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Muharram, menurut perhitungan kalender yang diterbitkan PP. Langitan, awal bulan Muharram 1446 H akan jatuh pada hari Ahad 7 Juli 2024.  Bulan Muharram memiliki beberapa peristiwa penting yang menjadikannya salah satu bulan yang...

Bekal 1 Muharram 1445 H, Ini Amalan-Amalannya!

Bekal 1 Muharram 1445 H, Ini Amalan-Amalannya!

Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriah, sedangkan bulan Dzulhijjah sebagai bulan terakhir. Oleh karena itu, Muharram diperingati sebagai awal tahun baru Hijriah atau tahun baru Islam. Adapun Dzulhijjah diperingati sebagai akhir tahun Hijriah....

Hukum dan Tatacara Shalat Idul Adha

Hukum dan Tatacara Shalat Idul Adha

Shalat Idul Adha adalah shalat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan setiap hari raya Idul Adha atau pada tanggal 10 Dzulhiijah dalam kalender Hijriah. Shalat Idul Adha, menurut madzab Syafi'i dan Maliki hukumnya sunah muakkad (sangat dianjurkan). Sementara menurut Imam...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kategori

Arsip

Posting Populer