Menyambut Ramadhan

Penulis : admin

September 16, 2007

oleh : Nur Faizin M.
Pernah dimuat di Koran Republika. Di alamat http://www.republika.co.id/kolom_detail.asp?id=306334&kat_id=14

Pertengahan Sya’ban sudah kita lewati, sebentar lagi Ramadhan akan segera menjumpai. Ramadhan adalah bulan yang paling utama di antara bulan-bulan Islam lainnya. Secara alami, apabila kita mendapat kabar bahwa seseorang yang sangat mulia dan terhormat akan datang, pasti kita akan mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut kedatangannya. Maka, saat Ramadhan yang sangat mulia dan suci menjelang, sudah seharusnya kita mempersiapkan segala-galanya demi menyambut kedatangannya.

Sahabat Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda dan berdoa, ”Ya Allah, berkahilah kami dalam bulan Rajab dan Sya’ban serta sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.” Apabila Rasulullah SAW yang seluruh hidupnya adalah untuk menggapai keridhaan Allah SWT masih menantikannya, maka bagi kita yang belum bisa istiqamah di atas jalan-Nya, tentu sudah seharusnya menanti-nantikan datangnya bulan Ramadhan yang suci itu. Penantian tak hanya dengan diam, ia harus dibuktikan dengan mempersiapkan jiwa serta raga untuk menyambutnya.

Dalam menyambut Ramadhan, jiwa seorang Muslim harus selalu dalam keikhlasan: Merasa bahwa puasa yang akan dilaksanakannya merupakan pelatihan dan pelajaran, bukan cobaan atau ujian. Bila puasa dianggap sebagai pelatihan dan pelajaran, tentu hati akan senang dan ikhlas dalam melaksanakannya.

Persiapan jiwa dan raga menyambut puasa sangat penting. Sebagian ulama dari salah satu madzhab fikih berpendapat bahwa puasa setelah nisfu Sya’ban hukumnya makruh. Alasan yang rasional adalah karena puasa di hari-hari tersebut dapat mengurangi kesiapan raga dalam menyambut bulan Ramadhan yang seharusnya disambut dengan penuh persiapan untuk melalukan segala bentuk ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT.

Namun yang terpenting adalah menguasai dan mempraktikkan ”ilmu” puasa pada waktunya nanti. Puasa tak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga mempunyai syarat rukun dan etika-etika yang harus dipatuhi selama berpuasa. Seseorang yang belum memiliki ilmu berpuasa, selain menunjukkan ketidaksiapan, juga dihawatirkan tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga.

Mempelajari ilmu puasa menjadi sangat penting di saat-saat menjelang bulan Ramadhan datang. Mempelajari ilmu setiap ibadah adalah kewajiban setiap orang yang akan melaksanakan ibadah tertentu agar benar dan sesuai tuntunan syariat. Sebagaimana calon jamaah haji yang harus berkali-kali latihan manasik sebelum mereka berangkat ke Tanah Suci, maka begitulah semestinya kita menyiapkan diri menyambut Ramadhan

Tulisan Terkait

Dunia yang Menipu

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi dan rasul yang paling mulia Muhammad saw Wa badu : Allah berfirman: “Telah dekat kepada manusia hari perhitungan segala amal mereka, sedang mereka ada dalam kelalaian...

“Kenangan” sistem Khilafah

Rajab memberikan kesempatan untuk merenungkan kewajiban kita mengenai permasalahan Khilafah. Berbagai peristiwa seperti penindasan terhadap muslim Uighur, kecaman Perancis terhadap busana muslim, serbuan Amerika terhadap Afghanistan dan Pakistan, dan pengepungan...

Nepotisme dalam Moralitas Politik

Berawal dari kepentingan manusia yang semakin bertambah. Urusan-urusan penting atau yang dianggap penting menjadi bagian dari catatan harian. Semisal dalam urusan mencari sebuah pekerjaan, tentu teman atau kerabat ikut terlibat. Sehingga, dapat kita tarik sebuah...

Dunia dan Nafsu

Pembaca yang budiman, Dunia merupakan sebuah kehidupan yang mencintai nafsu, dimana kehidupan itu diukur dengan standard kecintaannya pada materi. Mungkin pembaca ada yang tidak setuju dengan pendapat ini. Namun, bagaimana jika dunia didefinisikan al-Qur`an?...

Khalid bin Walid

INILAH KISAH LELAKI BERNAMA KHALID BIN WALID di muktha, menyeberang sudah di jembatan para suhada tiga pencinta* yang dipenuhi rindu firdaus lalu disambutnya panji janji-janji terdekap di dada yang telah ia penuhi dengan cinta pada seorang yatim teragung di madinah di...

Kebudayaan Islam dalam AL-Quran

Dua kebudayaan: Islam dan Barat MUHAMMAD telah meninggalkan warisan rohani yang agung, yang telah menaungi dunia dan memberi arah kepada kebudayaan dunia selama dalam beberapa abad yang lalu. Ia akan terus demikian sampai Tuhan menyempurnakan cahayaNya ke seluruh...

Waspadai media hiburan

Menyikapi anak-anak yang sibuk menonton televisi, di antara kita sama dan serempak. Kebiasaan menonton televisi (anak-anak dan remaja) adalah sangat berbahaya menurut Islam, pakar psikologi, sosiologi dan kedokteran. Pemanfa’atan layar kaca (TV, Vidio, TV Game...

2 Comments

  1. akbar

    Smoga kita mendapat berkahnya ramadhan!

    Reply
    • langitan02

      amiin

      Reply

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kategori

Arsip

Posting Populer