Sehari sebelum acara inti, tim media berhasil meliput dan sedikit berbincang mengenai kesiapan Sie. Konsumsi Haul Akbar Masyayikh Ponpes Langitan ke-54 bersama Ustadz Saiful Arif:
Berapa banyak kuota nampan yang siap disediakan dan ada berapa pos pembagian?
“Porsi yang disiapkan 2.200, ada cadangan 100, jadi yang disiapkan sekitar 2.300 dan ada tambahan lagi 1.000 kotak dengan menu yang sama sebagaimana talaman itu. Jadi untuk tamu-tamu yang mengikuti acara tapi tidak sempat untuk makan, posnya di sebelah Poskestren, sebelah pintu masuk itu. Kok sepertinya ada tamu yang ndak ikut makan, maka dikasih kotak itu. Tahun kemarin menyiapkan 500 dirasa kurang dan belum menjangkau hadirin yang tidak ikut acara. Banyak yang berlalu-lalang, atau ikut acara tapi sebentar.”
“Untuk pos yang disediakan itu ada 6 pos. Adapun jumlahnya variasi, ndak sama, melihat wilayahnya, ada yang sedikit ada yang banyak. Tapi ada 100 rata-rata, juga ada yang di bawah seratus, memang wilayahnya tidak terlalu luas ya hanya segitu, kira-kira 100 ke atas.”
“Konsumsi tamu VIP itu dari ndalem, tamu ndalem itu dihandel ndalem semua. Bahkan untuk ndalem induk, Mbah Nyai ada lima prasmanan; ada yang di ndalem induk, di belakang, Yai Abdurrahman. Jadi ada lima.”
Lalu bagaimana dengan konsumsi di pondok putri?
“Untuk Haul Akbar tidak ada pembagian putri, hanya untuk putra saja. Putri cukup dengan dikasih makan ketika sowan.”
Apakah ada perbedaan jumlah sumbangan dari alumni tahun kemarin dengan tahun sekarang meninjau bertambah melubernya masyarakat yang antusias ngalap berkah Haul Akbar?
“Secara umum ada penambahan. Sumbangan lebih banyak tahun ini daripada tahun kemarin meskipun di sebagian pos itu menyusut, seperti sapi. Kalau sapi tahun kemarin itu tujuh, ini ada enam yang satu beli. Untuk beras juga begitu, tahun ini agak menyusut (untuk penyumbang beras). Untuk pisang yang kemarin dihandel KESAN Malang sekarang beli sendiri, hanya saja KESAN Malang membantu untuk membelikan. Untuk barang-barang juga begitu, tahun kemarin ada yang nyumbang kalau sekarang itu rata-rata beli (barang kelengkapan itu).”
Apakah ada pengaruh dari kenaikan beberapa bahan pangan terhadap ketersediaan konsumsi Haul Akbar nantinya?
“Insya Allah tidak, karena kita kan selalu mengikuti yang ada. Kalau kemarin beras harga 12.000 wes apik, baik sekali, sekarang 12.000 itu beras biasa, lek pengen istimewa ya 15.000 ke atas. Kemarin itu harga 13.000 udah baik, untuk lombok juga seperti itu, lombok itu lebih mahal tahun kemarin daripada sekarang. Untuk brambang (bawang merah) juga seperti itu, lebih mahal tahun kemarin daripada sekarang. Sekarang brambang (bawang merah) 15.000 sampai 18.000. Kalau kemarin 30.000 seingat saya. Kalau bawang putih jarang naik, kalau melambung atau naiknya juga jarang. kalau brambang (bawang merah) itu naik turunnya drastis. Untuk yang lainnya itu biasa, sapi juga masih standarlah (harganya).”
Pewarta: Sofiansyah
Editor: M. Abdulloh Al Faiq
0 Comments