Cidodol, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Diantara salah satu rangkaian Haul Syaikh Abu Bakar bin Salim Ke-453 yang akan diselenggarakan Ahad pagi (20/08/23), adalah rouhah ilmiah yang digelar di kediaman Habib Muhsin al-Hamid, Cidodol, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Rouhah tersebut digelar Sabtu malam (19/08/23).
serupa jadwal resmi yang telah tertera pada akun-akun media sosial, tujuan pertama rihlah dakwah Al-Habib Umar bin Hafidz adalah Jakarta, dilanjutkan ke Jawa Timur dan yang terakhir di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Dalam kunjunganya di Jakarta tersebut, Habib Umar bin Hafidz juga menghadiri rouhah dan Rangkaian Haul Syaikh Abu Bakar bin Salim.
Banyak sekali para kiai dan habaib yang hadir di acara Rauhah tersebut. Diantara yang tampak adalah Habib Ali bin Abdurrahman Al Jufri, Habib Musa Kadzim Assegaf, Habib Salim bin Umar bin Hafidz, Habib Hamid bin Umar bin Hafidz dan beberapa habaib lainnya. Tampak hadir pula KH. Abdullah Habib Faqih yang juga merupakan alumni Darul Musthofa Yaman.
Dalam acara tersebut yang paling dinantikan adalah kedatangan Al-Habib Umar bin Hafidz yang alhamdulillah bisa hadir dan berkumpul bersama dalam Momentum Rauhah pada Sabtu malam. Al-Habib Umar bin Hafidz senantiasa menunjukkan wajah berseri-seri saat memberikan tausyiahnya kepada para tamu yang hadir.
Dalam Tausiahnya beliau menceritakan tentang keagungan agama Islam dan karunia Allah yang diberikan kepada Rasulullah yaitu agama Islam. Beliau juga menjelaskan sedikit tentang Islam di tanah air ini yang begitu pesat perkembangannya sejak masa dakwah Walisongo dahulu sampai saat ini. Beliau juga menuturkan tentang hakikat keilmuan dan adab yang dimiliki oleh Islam di negeri ini.
“Di negeri ini banyak muncul dan tampak kecintaan kepada Allah, Rasulullah, keluarga dan kecintaan kepada sahabat dan para pewaris dari para shalihin dari umatnya nabi Muhammad Saw. Kecintaan kepada mereka benar-benar nyata dan tertanam di tengah-tengah masyarakat di negeri ini. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya pondok pesantren dan majelis-majelis ta’lim yang semuanya mencintai orang-orang yang dimuliakan oleh Allah.”
Beliau melanjutkan, bahwa di antara sekian indikator bangsa Indonesia memiliki cinta yang luar biasa kepada Rasulullah dan keluarganya banyak dijumpai majelis-majelis maulid yang rutin membacakan maulid Nabi Muhammad Saw.
“Betapa banyak di negeri ini, kumpulan-kumpulan pembacaan maulid nabi Muhammad Saw yang dibacakan syamail dan sifatnya nabi Muhammad. Mereka juga mengadakan hauliyat yang mengenang para orang-orang mulia untuk meneladani dan mengikuti rasulullah saw. Pesta tersebut sangat banyak di negeri ini. “
Al-Habib Umar bin Hafidz kemudian merasakan perayaan Haul Syaikh Abu Bakar bin Salim yang diperingati hari itu sebagai salah satu anugerah Allah yang luar biasa.
“Hingga mewujudkanlah anugerah Allah Swt dengan pengadaan haul al Imam As-syaikh Abu Bakar bin Salim di negeri ini, menyelesaikan lagi keadaannya dan haul tersebut yang sudah berjalan di tempat ini kurang lebih sekitar sejak 25 tahun yang lalu. Allah Swt mengkhususkan keistimewaan akan tugas ini kepada Sayyid Muhsin bin Idrus hingga beliau menjalankan tugas yang mulia ini.”
Dalam kesempatan tersebut al-Habib Umar juga mengingatkan kepada para hadirin yang mengikuti acara tersebut untuk menata dan menggunakan niat dengan wali-wali besar yang sedang diperingati haulnya. Menurut beliau, dengan hubungan hati yang bersambung anugerah Allah kepada kita akan terus berlanjut.
“Ketika niatnya terkait dengan niatnya para wali-wali besar, hati dan jiwa terkoneksi dengan hati dan jiwa para wali-wali besar, hingga nampaknya pada hari ini kita menyaksikan hasil dari niat tersebut dari perayaan haul di tempat ini. Apa pun yang diperuntukkan bagi Allah akan selalu langgeng dan berketerusan.” tutur beliau saat memberikan tausyiah. (Soe)
0 Comments