Dikatakan oleh beliau Al-Habib Abdullah bin Alawy bin Muhammad Al-Haddad ra. mengenai tasawuf pewujudan yang hakiki. Wujud yang sejati adalah wujud dari Allah saja. Alam hanya perwujudan semu. Seumpama hati kita mengatakan bahwasanya ada wujud lain yang sejati selain Allah, itu merupakan keyakinan kita sendiri, meski pada dasarnya tidak nyata. Tidak ada perwujudan yang hakiki kecuali Allah.
Kenapa dunia ini ada namun dikatakan tidak ada? Karena adanya dunia sendiri semata-mata diciptakan oleh Allah. Perihal imbuhan kata “di” ibarat ada dan diwujudkan. Melihat dari kata “diwujudkan” sendiri sudah pasti ada faktor yang membuat sesuatu tersebut wujud. Dunia ada sebab Allah Swt yang menciptakannya.
Semua terjadi dan ada atas kehendak Allah. Dunia diciptakan sebagai bukti bahwasanya Allah itu ada. Bagaimana matahari itu berputar dan tak pernah telat walau setengah jam pun. Bagaimana keindahan aliran sungai pepohonan dan semacamnya. Itu semua yang mengatur dan menciptakan adalah Allah Swt.
Bodoh-bodohnya seseorang itu ketika bersandar kepada benda mati. Dunia ini termasuk benda mati yang sengaja diciptakan walau pada akhirnya dihancurkan. Dunia tidak bisa diharapkan. Kesalahan besar bagi manusia yang bersandar kepada jabatan dan uang dengan rasa yang terlihat sangatlah nyaman. Namun itu merupakan sebab utama kekeliruan. Yang kedua bersandar kepada manusia. Menganggap bahwa hidupnya akan terjamin namun itu semua hanyalah muslihat belaka.
Seseorang akan dikatakan kayyis (pandai) apabila menemukan sandaran yang tepat yaitu bersandar kepada dzat yang menciptakan dunia. Jika semua itu bisa terlaksana, kita dekat dengan Allah maka kita akan mencapai maqam wali. Setiap kejadian yang akan terjadi kita dapat mengetahuinya sebab diberi pertanda lewat seseuatu yang tidak semua orang tahu akibat kita dekat dengan Allah.
Penulis: Arsyad Nuruddin
Editor: Abdulloh Al-Faiq
0 Comments