Dua gempa bumi baru-baru ini mengguncang negara Turki hingga Suriah. Gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,8 pertama kali mengguncang provinsi Gaziantep, Turki pada Senin, (6/2) dini hari, ketika warga masih tertidur.
Siang harinya, gempa yang lebih ringan kembali menggoyang provinsi Kahramanmaras, Turki, yang memiliki jarak sejauh 128 km dari titik gempa sebelumnya, kali ini dengan berkekuatan M 7,5.
Menurut Pusat Seismologi Eropa-Mediterania, jutaan orang di Turki, Suriah, Lebanon, mundur, Israel Yunani, Yordania, Irak dan hingga di negara sejauh Rumania, Georgia, hingga Mesir melaporkan merasakan getaran gempa
Survei Geologi Amerika Serikat (United States Geological Survey/USGS) sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia, memprediksi korban tewas akibat peristiwa ini bisa mencapai 10 ribu orang. Hingga tulisan ini selesai ditulis, update jumlah korban yang terdata sebanyak 3.800 orang tewas dan 14.500 lainnya terluka.
Evakuasi tergolong sulit mengingat banyaknya reruntuhan yang menghambat. Setidaknya 2.800 bangunan roboh. Menghimpit, menimbun, dan menjebak manusia-manusia yang nahas. Faktor lain yang menghambat adalah suhu di sana yang sekitar 0 C. Salju setebal 3-5 cm diperkirakan akan turun, mengakibatkan suhu turun menjadi 3-4 C di siang hari dan di bawah 0 C di malam hari. Mengikuti badai salju musim dingin yang menutupi jalan utama dengan es dan salju.
Sejumlah foto dan video bermunculan, menunjukkan kerusakan parah yang terjadi di Turki dan mengenai wilayah Suriah.
Dari Indonesia, Presiden RI Joko Widodo telah menyampaikan duka cita dan doa untuk warga yang ada di sana.
(Alfaiq)
0 Comments