Sketsa Habib Umar bin Hafidz Yaman

Penulis : admin

September 15, 2018

Ketika semua mata dunia tertuju padanya, bibir-bibir berebut mencium tangannya, telinga menunggu untaian mutiara dari lisannya, dan hati yang haus akan siraman rohaninya. Mereka mungkin tidak tahu bahwa ia dulu adalah anak yatim yang ‘sempat diragukan’ masa depannya.

1963
Lahir pada tanggal 27 Mei 1963 M./04 Muharram 1383 H. dengan nama Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz di Tarim, Hadramaut, Yaman. Beliau adalah keturunan ke-39 dari Rasulullah Saw.

1972
Berusia 9 tahun yang baru saja ditinggal ayahnya karena diculik dan dibunuh oleh rezim komunis Yaman kala itu. Setelah penculikan ini, hari-hari beliau sangat susah, sampai terkadang tidak makan berhari-hari.

1981
Rezim komunis semakin membabi buta. Mereka menyiksa dan membunuh para ulama. Menutup madrasah dan melarang segala hal yang berhubungan dengan islam. Karena kekhawatiran keluarga atas keselamatannya, akhirnya terpaksa diungsikan ke kota Baidho’ Yaman Utara. Ini terjadi selama sebelas tahun. Ia belajar, mengajar, dan menikah di kota ini.

1992
Kembali ke Tarim bersama dengan isteri dan anaknya (Habib Salim bin Umar). Karena tidak punya tempat tinggal, beliau menumpang di rumah kakaknya (Habib Ali Masyhur). Habib Salim (putranya) menceritakan saat itu keluarganya tinggal di ruangan yang sangat sempit, dalam kamar yang hanya cukup tiga orang. Karena sempitnya, sampai-sampai Ayahanda shalat tahajjud di jalan antara kamar dan toilet.

1994
Mulai memiliki murid dari Yaman dan Indonesia. Setiap selesai subuh harus menyetir mobil setiap hari dari Tarim ke Seiwun (sekitar 30 km dari Tarim) untuk membeli makanan dan keperluan para santri-santrinya. Menempuh jalan dakwah dengan penuh kesulitan.

2005
Bersama-sama tokoh lintas agama dunia untuk menanda tangani kesepakatan damai tingkat dunia (risalah ammah). Mengedepankan dialog antar agama dan menghindari konflik-konflik sektarian.

2007
Mendirikan Majelis Muwashalah baina Ulamail Muslimin, pertama kali berdiri di Indonesia, yang hingga kini telah ada di lima benua, yaitu: Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia. Forum ini merupakan media komunikasi antar ulama dunia.

2014
Memiliki jaringan dakwah di lima benua dunia dengan berbagai kalangan dan tempat, diantaranya: pesantren, universitas, suku primitif, komunitas masyarakat di tengah hutan, lembaga permasyarakatan (lapas/tahanan), sasana tinju, hingga mendapat undangan langsung dari pengusaha kelas atas hingga presiden. Hingga kini telah aktif di berbagai acara tingkat dunia dan mendapatkan penghargaan daripadanya.

Sumber: IG @menaralangitan

Tulisan Terkait

Kenapa Ilmu Tauhid Wajib Dipelajari?

Kenapa Ilmu Tauhid Wajib Dipelajari?

Di zaman sekarang, kajian dan diskusi terkait ilmu tauhid atau ilmu kalam tidak sebanyak ilmu-ilmu yang lain. Di pengajian umum, misalnya, seringkali yang dibahas hanya berputar di antara fikih dan tasawuf, sangat jarang sekali ilmu tauhid menjadi pembahasan utama. ...

Kisah Keajaiban Membaca Laa Ilaha Illallah 70.000 Kali

Kisah Keajaiban Membaca Laa Ilaha Illallah 70.000 Kali

Dalam tradisi keislaman, cerita-cerita tentang keajaiban doa dan amalan sering kali menjadi sumber inspirasi dan keimanan bagi umatnya. Salah satu cerita yang menarik adalah yang disampaikan oleh Syekh Abu Zaid Al Quthubi, yang ditemukan dalam kitab Irsyadul Ibad...

Peristiwa-Peristiwa Penting yang Terjadi di Bulan Muharram

Peristiwa-Peristiwa Penting yang Terjadi di Bulan Muharram

Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Muharram, menurut perhitungan kalender yang diterbitkan PP. Langitan, awal bulan Muharram 1446 H akan jatuh pada hari Ahad 7 Juli 2024.  Bulan Muharram memiliki beberapa peristiwa penting yang menjadikannya salah satu bulan yang...

Bekal 1 Muharram 1445 H, Ini Amalan-Amalannya!

Bekal 1 Muharram 1445 H, Ini Amalan-Amalannya!

Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriah, sedangkan bulan Dzulhijjah sebagai bulan terakhir. Oleh karena itu, Muharram diperingati sebagai awal tahun baru Hijriah atau tahun baru Islam. Adapun Dzulhijjah diperingati sebagai akhir tahun Hijriah....

Hukum dan Tatacara Shalat Idul Adha

Hukum dan Tatacara Shalat Idul Adha

Shalat Idul Adha adalah shalat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan setiap hari raya Idul Adha atau pada tanggal 10 Dzulhiijah dalam kalender Hijriah. Shalat Idul Adha, menurut madzab Syafi'i dan Maliki hukumnya sunah muakkad (sangat dianjurkan). Sementara menurut Imam...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kategori

Arsip

Posting Populer