
Syaikhina KH. Abdullah Habib Faqih saat penutupan BMK ke-5
Langitan, Tuban – Dalam rangkaian penutupan Bahtsul Masail Kubro ke-5 PP. Langitan pada Kamis (31/07/25), Agus H. Muhammad Ali Marzuqi, selaku Pembina LBM Langitan, memberikan sambutan pertama kepada para peserta yang hadir di acara tersebut. Beliau mengucapkan terima kasih atas suksesnya acara ini kepada panitia beserta para perumusan dan mushohih, juga kepada para peserta yang hadir, dan kepada para Majelis Masyayikh yang selalu mendukung penuh atas kelancaran kegiatan ini.
Sambutan kedua lantas disampaikan oleh perwakilan dari delegasi peserta, kemudian disusul pembacaan hasil BMK ke-5 oleh Ust. Mustaqim selaku perumus. Usai berbagai sambutan disampaikan dan pembacaan hasil jawaban bahtsul masail dibacakan, mauidhah hasanah dan doa menjadi acara final pada penutupan Bahtsul Masail Kubro Langitan ke-5 ini.
Di mimbar kehormatan, Syaikhina KH. Abdullah Habib Faqih turut prihatin atas kondisi saat ini, di mana masih minimnya minat para santri, yang sehari-harinya selalu ilmu syariat, untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat awam tentang bagaimana hukum syariat memandang isu-isu atau tren-tren yang sedang viral, bukan orang-orang awam yang tidak memiliki dasar agama, justru berani memberikan pendapat hukum syariat.
“Karena sekarang ini banyak orang yang kurang pandai (berani) berbicara Islam, meski gak punya basic agama atau bahkan tidak mengamalkan agama. Sementara orang-orang yang pandai agama (khususnya santri), dia gak mau pasang muka,” terang beliau.
“Seharusnya para santri saat ini malah harus berani untuk pasang muka di media sosial, menjadi orang-orang yang siap menerima problematika masyarakat. Supaya masyarakat kita ini tidak bosan-bosan untuk menanyakan hukum syariat.”
Sebelum akhir, Yai Dullah–sapaan akrab beliau– juga menyampaikan hikmah yang bisa diambil dari forum bahtsul masail ini. “Hikmahnya di balik bahtsul masail ini agar kita terus melestarikan membaca kitab-kitab para (ulama) salaf yang telah diwariskan kepad ulama kita, melestarikan budaya membaca.”
“Jadi, (dengan) para ulama, bisa kita rasakan manfaatnya, ilmunya para ulama, kontribusinya para ulama. Sampai detik ini karena mereka mewariskan ilmu.” Pungkas beliau.
Pewarta: Haikal
Editor: Abdulloh
0 Comments