Kamis tanggal 17 Muharram 1431 H./ 23 Desember 2010, Keluarga santri dan alumni (Kesan) Pondok Pesantren Langitan asal Nganjuk mengadakan seminar sehari mengenai aswaja, acara ini bekerja sama dengan PP. Gedongsari, Tegaron, Prambon, Nganjuk. Hadir sebagai nara sumber KH. Azizi Hasbullah (Perumus LBM Wilayah Jatim) dari Blitar. Pesertanya dari alumni Langitan asal Kab. Nganjuk, santri dan alumni PP. Gedongsari.Tujuan dari seminar ini adalah membentengi para Alumni dan santri dari faham-faham yang sesat dan menyesatkan, seperti khowarij, syiah, Mu’tazilah, Wahabiyah dll. Dalam sambutan pembuka KH. Baghowi, Rois Syuriah MWC NU Nganjuk. menyinggung tentang banyaknya Pengurus NU yang bukan dari kalangan pesatren dan yang parah mereka tidak paham apa itu Ahlu Sunnah waljama’ah. dan ini menjadi keprihatinan yang sangat mendalam.
mestinya aset NU itu luar biasa, karena dakwah berkarakter kultur, sehingga didalam memnuhi infrastruktur dakwah pasti berasal dari kultur Nu, diantara nya adalah aset tanah dan bangunan tempat ibadah dan pendidikan. akan tetapi para pengelola yang katanya NU, ternyata tidak berusaha membesarkan justru menjadikan sebagai alat. kasihan NU. sudah nasib hanya hanya tukang dorong mobil mogok habis ok ia di tinggal dengan ucapan terima kasihya NU. aku ingat kamu. itulah gambaran ku. karena aku lihat aku dengar dan aku bersuara. bahan intro muhasabah. mohon maaf
Mbah, acara Seminar Nasional Kesan Surabaya di masukkin doong, 😀
kirimkan beritanya lewat sini https://langitan.net/?page_id=107 biar nanti di post anak-anak. atao kirim ke email saya
.
keinginan akan kami penuhi, tapi tolong kirim data dan foto seminar yang diselenggarakan kesan SUrabaya.
Gak usah dah nanti kalo ada acara lagi aja, karena tanggalnya sdh expired 😀 oh ya … web forsikompak.com dan falasifa.net itu milik alumni langitan bisa di masukkin ke tukeran link atau apa gitu … terima kasih !
lamongan adalah tempat tinggal ayahku aku sayang sekali dengan kampung kelahiran ayahku dan aku ingin sekali mondok disanah bantu akunya .cilegon-banten.
🙂