Langitan- Jum’at(5/4/2013) Peserta pelatihan Sekar pelangi sudah mulai menjalani aktifitasnya di Mabin setelah komunitas tersebut resmi menjadi salah satu komunitas pelatihan yang dibawahi oleh Departemen Pendidikan Idarotil Amm. Sebelumnya pelatihan yang dilakukan setiap hari Jum’at ini memang sudah aktif berjalan di Kantor Kesan. Dan setelah pembukaan yang dilaksanakan pada hari Jum’at 08 Maret 2013 M. di halaman Madrasah Al Falahiyah, lokasi pelatihan dipindah ke Mabin karena lebih dekat dengan kawasan para santri.
Dalam pelatihan ini peserta dibagi menjadi dua kelas yakni kelas pemula bagi peserta yang memang baru mengikuti pelatihan dan kelas musabaqoh bagi peserta yang sudah mumpuni dan siap bila sewaktu-waktu dikirim untuk mengikuti perlombaan di luar pesantren. Ada tiga bidang yang ditekuni dalam pelatihan ini. Yang pertama adalah “tulisanâ€, yakni tentang kaedah-kaedah dalam Khoth. Dan untuk bidang ini lebih ditekankan pada kelas pemula. Yang kedua adalah “lukisanâ€, dalam bidang ini peserta lebih menekuni lukisan kaligrafi biasa meski ada juga yang melukis tulisan arab dalam background pemandangan alam. Dan yang terakhir adalah “dekorasiâ€, yaitu penataan dan seni lukis dalam sebuah ruanganan.
Dalam hal ini para peserta juga sudah banyak yang meraih prestasi dalam beberapa perlombaan, di antaranya adalah juara 1 dan 2 lomba kaligrafi di Lamongan, juara harapan satu lomba kaligrafi se-Jawa Timur di Tambak Beras Jombang, beberapa juara dalam lomba kaligrafi di tuban dan banyak lagi prestasi yang lain.
Sekar pelangi sendiri berdiri karena adanya sebuah inisiatif dari KH. Abdullah Habib Faqih untuk santri musyawirin pada tahun 2008 M. Hal ini sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Ust. Ainur Rosyid, salah seorang pengajar Sekar Pelangi. â€Awal mula didirikannya sekar pelangi adalah karena dawuh dari KH. Abdullah Faqih kepada para santri musyawirin, “santri-santri ojo sampek tulisane elek†( santri-santri jangan sampai tulisanya jelek). Setelah itu KH. Abdullah Habib Faqih (putra KH. Abdullah Faqih) menyerukan kepada beberapa santri musyawirin untuk membuat sebuah wadah pelatihan yang kemudian diberi nama Sekar Pelangiâ€, tutur pak Rosyid, panggilan akrab beliau. Seiring dengan berjalanya waktu tidak hanya dari kaum musyawrin saja yang mengikuti pelatihan ini. Sampai saat ini para peserta kebanyakan didominasi oleh santri-santri di tingkatan Tsanawiyah dan Ibtida’iyah.
Diharapkan dengan masuknya pelatihan ini dalam program pendidikan Idarotil AMM, Sekar Pelangi bisa meningkatkan lagi kinerja pelatihan. Karena di satu sisi, dalam segi pendanaan sudah ada yang menangani. Â Sebelumnya Sekar Pelangi berjalan dengan dana yang mereka kelola sendiri. Salah satunya adalah dana dari hasil penjualan karya para peserta, dana dari hasil permintaan masyarakat luar untuk mendekorasi ruangan dan dana lain dari hasil perlombaan yang kesemuanya dari beberapa persennya masuk ke dalam kas harian.
Pencurian di Pondok Langitan harus segera di berantas. Bukan masalah nilai barang. Tapi Memalukan dan meresahkan.
klo untuk alumni boleh ikut belajar…..
klo untuk alumni boleh ikut belajar…..
Salam buat kang ma’ruf, jngan pernah lelah mendidik generasi khotthoth, dan salam buat anggota sekar pelangi jangan pernah patah semangat, karna mau tidak mau pasti dibutuhkan oleh masyarakat sekitar ketika suatu saat pulang kampung halaman, seperti halnya yang saya alami.