Menilik Proses Pengelolaan Sampah di Pondok Pesantren Langitan

Penulis : Tim Admin

September 25, 2022

Petugas Sampah Langitan

Petugas Kebersihan Langitan

Sampah merupakan bahan sisa manusia yang sudah tidak lagi digunakan. Bahan sisa tersebut terdapat beraneka ragam yang diklasifikasikan menjadi dua. yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup seperti sayur-sayuran, buah-buahan yang membusuk, sisa nasi, dan sebagainya. Biasanya sampah jenis ini bisa dan mudah terurai dalam tanah. 

Sementara itu sebaliknya, sampah anorganik adalah sampah yang tidak berasal dari makhluk hidup bisa berupa bahan logam, plastik, kaca, dan kaleng dan lain sebagainya. Sampah ini relatif sulit untuk terurai dengan tanah.

Sampah apabila tidak dikelola dengan baik (tidak terkontrol pembuangannya) dapat menimbulkan permasalahan terhadap lingkungan hidup. sebab, sampah jika dibiarkan terurai bisa menjadikan lingkungan yang kotor dan bisa menarik berbagai binatang seperti lalat, kecoa, dan tikus yang dapat menimbulkan penyakit. 

Selain itu, juga terdapat dampak-dampak negatif lainnya. Disebutkan bahwa dampak sampah bagi masyarakat jika tidak dikelola dengan baik itu ada tiga. pertama, terhadap kesehatan. Seperti, meningkatnya Penyakit demam berdarah dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. kedua, terhadap lingkungan. Seperti, menyumbatnya air selokan dan berpotensi menjadi sarang pengembangbiakan hewan-hewan berbahaya. ketiga, terhadap sosial ekonomi. Seperti, berpotensi membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.

Oleh sebab itu pengelolaan sampah di lingkungan lembaga pendidikan yang menampung banyak populasi mutlak sangat penting dilakukan. Khususnya lembaga pendidikan pesantren yang semua aktivitasnya berbaur menjadi satu.

Teladan Masyayikh

Di Pondok Pesantren Langitan sendiri, proses pengelolaan sampahnya bisa dikatakan cukup baik. Sebab, pekerjaan tersebut sudah terstruktur dan tersistem dengan baik mulai dari hulu ke hilir.  Petugas yang bergerak di dalamnya pun tidak hanya para santri saja, pengurus pondok, bahkan pengasuh pesantren pun ikut andil dalam mensukseskan kegiatan lingkungan tersebut.

Hal di atas dibuktikan dengan beberapa masyayikh yang seringkali dan selalu berpesan kepada para santri tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Bahkan, KH. Abdurrahman Faqih, pernah mengeluarkan hukuman khusus bagi pelaku pembuang sampah sembarangan, yakni dengan diharuskan mengumpulkan tiga sampah untuk dibuang ke tempat sampah. Tidak hanya itu para masyayikh pun seringkali memberikan teladan langsung kepada para santri, dengan ikut terjun langsung dalam setiap roan atau kerja bakti kebersihan.

Petugas Kebersihan di Balik Pengelolaan Sampah 

Petugas Kebersihan Langitan tampak ceria

 

sementara itu, proses pengelolaan sampah sehari-hari di pondok ini berjalan dengan optimal. Mulai dari pembersihan sampah di tiap asrama hingga pengolahan akhir sampah. Hal ini tidak lepas dari petugas kebersihan yang bertugas mengangkut sampah setiap hari yang sudah dibagi tugas secara sistematis. Petugas kebersihan tersebut membentuk beberapa kelompok petugas kebersihan kecil yang diberi tugas masing-masing. Satu kelompok ditugaskan di pondok putra, serta yang lainnya ditugaskan di pondok putri. 

Setiap harinya petugas kebersihan ini berkeliling pondok mengambil sampah yang terkumpul di tiap asrama maupun di ujung-ujung tempat umum. Proses pengumpulan sampah ini dilakukan sehari dua kali, setiap pagi dan sore. Tak heran setiap harinya kawasan Pon. Pes Langitan selalu terlihat bersih dan asri.

Selanjutnya. setelah seluruh sampah diangkut dengan gerobak, sampah pun dibuang di TPA (Tempat pembuangan akhir)  pondok. Kemudian dipilah-pilah. antara yang kering dan yang basah. dan antara yang bisa digunakan dan yang tidak bisa digunakan.

“Setelah sampah berada di TPA, sampah-sampah tersebut dipilah-pilah sebelum dibakar. yaitu antara yang kering dan yang basah, antara yang bisa digunakan dan yang tidak bisa lagi digunakan.” Ujar Abdurrauf, ketua petugas kebersihan bagian pondok putra. saat diwawancarai pada Minggu, (25/9) di pusat pengelolaan sampah Pon. Pes. Langitan.

Adapun sampah yang masih bisa digunakan kembali dan bernilai jual seperti sampah kardus dan botol kemudian dipisahkan untuk kemudian dijual. 

“Sampah yang selesai melewati proses pemilahan. yang masih bisa dimanfaatkan, itu kesemuanya kami jual ”  tambahnya.

Setelah selesai melewati proses pemilahan sampah, semua sisa sampah-sampah tersebut pun dibakar.

[Mahirur Riyadh]

Sumber:

https://disperkimta.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/jenis-jenis-sampah-68

https://id.wikipedia.org/wiki/Sampah

Tulisan Terkait

Haul Almaghfurlah Ustadz H. Saiful Barri ke-5

Haul Almaghfurlah Ustadz H. Saiful Barri ke-5

Langitan - Telah digelar Haul Almaghfurlah Ustadz H. Saiful Barri yang ke-5 pada Ahad, (25/8/2024) yang dimulaipukul 19.00 WIB. Acara yang memperingati lima tahun wafatnya putra menantu Almaghfurlah Syaikhina KH. Abdullah Faqih ini digelar di Aula Darunnajah, PP....

Gus Qoyyum Berikan Resep Nasib Barokah

Gus Qoyyum Berikan Resep Nasib Barokah

Langitan - Peringatan haul para masyayikh merupakan salah satu bentuk ta'dzim santri terhadap guru, karena dengan peringatan dapat mengingat kembali ajaran para guru semasa hidup. Dengan kegiatan ini dilaksanakan, diharapkan generasi selanjutnya dapat mengingat...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kategori

Arsip

Posting Populer