KH. Abdurrahman Faqih; Haul Sebagai Media Berbakti

Penulis : Tim Admin

September 6, 2022

ya abHaul merupakan acara tahunan yang dilakukan oleh umat Islam untuk mengenang jasa-jasa para ulama’, habaib, atau pun kiai. Haul biasanya diisi dengan membaca manaqib (biografi) dan ceramah agama, dan digenapi dengan bersedekah atau memberi hidangan bagi orang yang hadir, serta amalan-amalan baik lainnya.

Pembacaan biografi para ulama’, habaib, atau pun kiai, baik tentang kepribadian, akhlaq, kearifan, kearifan, kegigihannya dalam berdakwah, dan lain sebagainya adalah uswah yang patut ditiru oleh masyarakat. Adapun pengadaan pengajian, sedekah, serta membaca surat Yasin dan tahlil itu sendiri memiliki keutamaan yang luar biasa.

Media Berbakti

Mengadakan haul untuk orang tua, kakek, atau guru merupakan salah satu cara berbakti kepada mereka, jika mereka sudah meninggal dunia. Bahkan, berbakti kepada kedua orang tua yang sudah meninggal lebih diharapkan oleh keduanya daripada seumur hidupnya. Karena, semasa hidup orang tua masih bisa berbuat, beramal, bekerja, dan lain sebagainya. Tapi ketika ia sudah meninggal, maka semuanya telah diputuskan kecuali amal-amal yang ia lakukan selama hidup dan menunggu kiriman do’a, sedekah, dan pahala-pahala lainnya yang dikirim oleh anak, orang tua, atau pun kerabat. Rasulullah Saw sendiri mengibaratkan orang yang berada di dalam kubur seperti orang yang tenggelam di laut dan membutuhkan pertolongan. Beliau bersabda:

مَنْ حَجَّ عَنْ اَحَدِ اَبَوَيْهِ اَجْزَأَ ذَلكَ عَنْهُ. وبشر رُوحهُ بِذَلكَ فِى السَّمَاءِ وَكُتِبَ عِندَ اللهِ بَارًّا وَلَو كَانَ عَاقًا. رَوَاهُ اَلطَّبْرَانِىْ

Artinya: ” Barang siapa yang melaksanakan haji untuk salah satu orang tuanya, maka perbuatan itu mencukupi untuknya (diterima dan sampai kepadanya) dan ruh orang tuanya yang ada dilangit akan memberi kabar gembira tentang itu, dan orang yang melakukannya akan ditulis oleh Allah termasuk orang yang berbakti kepada orang tuanya, meskipun sebelumnya ia termasuk orang yang durhaka. ” Dalam hadits lain juga disebutkan:

عَنْ اِبْنُ عَبّاَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ سَعْدَ بْنَ عُبَادَةَ تُوُفِّيَتْ أُمُّهُ وَهُوَ غَائِبٌ عَنْهَا. فَقَالَتْ: يَارَسُوْلُ الله إِنَّ أُمِّي تُوُفِّيَتْ وَأنَا غَائِبٌ عَنَْهَا, أَيَنْتَفِعُهَا شَيْئٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا. قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: فَإِنِّي أُشْهِدُكِ أَنَّ حَائِطِي المِخْرَافَ صَدَقَةٌ عَلَيْهَا

Artinya : ” Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra sesungguhnya ibu Sa’ad bin Ubadah telah meninggal dunia dan ia tidak menyaksikan jenazahnya. Lalu Sa’ad berkata kepada Rasulullah Saw: “Ya Rasulullah, ibu saya meninggal dunia dan saya tidak bisa bertemu dengannya. Apakah bermanfaat jika saya bersedekah sesuatu untuknya?.” Rasulullah Saw. menjawab: “Iya (bermanfaat).” “Jika demikian, maka aku mohon saksikan wahai Rasulullah, bahwa kebun saya, al-Mihraf, aku sedekahkan dan pahalanya untuk ibuku.

قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّم: مَا المَيّتُ فِي القَبْرِ إِلَّا كَا الغَرِيْقِ المُتَغَوِّثُ يَنْتَظِرُ دَعْوَةً تَلْحَقَهُ مِنْ أَبٍ أَوْ أُمٍ أَوْ أَخٍ أَوْ صَدِيْقٍ. فَإِذَا لَحِقَهُ كَانَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا. الحديث

(حديث المرفوع رواه البيهقى)

Artinya: ” Rasulullah Saw. bersabda: “Tidak ada orang mati yang berada di dalam kubur kecuali seperti orang yang tenggelam dilaut. Ia hanya 115 bisa meminta tolong menunggu do’a dari ayah, ibu, saudara, atau temannya. Jika do’a itu ia dapatkan, maka orang yang mati itu akan lebih bahagia dibanding mendapatkan dunia seisinya. (HR.Imam Baihaqi)

Bahagiakan Orang Tua

Betapa bahagianya orang tua yang sudah meninggal dunia melihat anaknya hadir ke majelis haul lalu menghadiahkan pahalanya kepadanya. Maka, tidak mungkin apabila ada seorang anak yang semula durhaka kepada kedua orang tuanya, kemudian rajin datang ke acara-acara haul dan menghadiahkan pahala kepada orang tuanya yang sudah meninggal. Anak itu akan digolongkan Allah Swt. termasuk orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya. menciptakanlah, mereka yang berbakti kepada orang tuanya tidak akan masuk neraka.

الْإِبْنُ البَارُّ لَايَدْخُلُ النَّارُ الْإِبْنُ العَاقِ لاَيَدْخُلُ الْجَنّةَ (الحديث)

Artinya: ” Anak yang berbakti tidak akan masuk neraka dan anak yang durhaka tidak akan masuk surga .”

Sumber: Buku Sabda Langit

Tulisan Terkait

Haul Almaghfurlah Ustadz H. Saiful Barri ke-5

Haul Almaghfurlah Ustadz H. Saiful Barri ke-5

Langitan - Telah digelar Haul Almaghfurlah Ustadz H. Saiful Barri yang ke-5 pada Ahad, (25/8/2024) yang dimulaipukul 19.00 WIB. Acara yang memperingati lima tahun wafatnya putra menantu Almaghfurlah Syaikhina KH. Abdullah Faqih ini digelar di Aula Darunnajah, PP....

Gus Qoyyum Berikan Resep Nasib Barokah

Gus Qoyyum Berikan Resep Nasib Barokah

Langitan - Peringatan haul para masyayikh merupakan salah satu bentuk ta'dzim santri terhadap guru, karena dengan peringatan dapat mengingat kembali ajaran para guru semasa hidup. Dengan kegiatan ini dilaksanakan, diharapkan generasi selanjutnya dapat mengingat...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kategori

Arsip

Posting Populer