Baru-baru ini kita sebagai kaum muslim telah disuguhkan dengan keprihatinan dari saudara kita di Palestina. Terlebih kejadian itu terjadi pada bulan suci Ramadhan. Betapa Israel telah memuntahkan ratusan rudal ke daerah Gaza di Palestina, sehingga meluluh-lantakkan pemukiman penduduk, bahkan masjid pun tak luput dari sasaran rudal Israel. Korban pun banyak berjatuhan dari warga sipil, di antaranya adalah para wanita dan bayi-bayi tak berdosa.
Prahara besar ini, adalah sebagaimana yang telah termaktub dalam hadis Nabi Muhammad Saw.:
لاتقوم الساعة حتى تروا اللأمور العظام التي لم تكونوا ترونها
“Kiamat tidak akan terjadi sehingga kamu sekalian melihat prahara besar, yang sebelumnya belum pernah kamu lihat.”
Konflik yang terjadi antara orang Yahudi dan umat Islam di Palestina, bukan semata-mata peperangan perebutan kekuasaan wilayah, melainkan merupakan peperangan antar agama. Kaum Yahudi yang begitu benci dengan umat Islam akan menghalalkan berbagai cara untuk menyerang umat Islam dari berbagai penjuru. Mulai dari segi penguasaan ekonomi dunia, penguasaan informasi dan teknologi, serta agresi militer yang membabi buta. Dan hal ini adalah sebagai muqadimah dari perang besar mereka yang dikomandani oleh pimpinan besar mereka yaitu Dajjal, sang pendusta.
Peristiwa itu telah disinyalir jauh sebelumnya oleh Rasulullah dalam beberapa hadis, di antaranya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Mu’adz:
عمران بيت المقدس خراب يثرب
“Kependudukan Baitul Maqdis menjadi pertanda hancurnya Yatsrib”
Bahwa Baitul Maqdis tidak akan menjadi sebuah kota yang ramai kecuali jika setelah berdirinya suatu Negara Yahudi. Adapun Janji Allah atas kemenangan kaum Muslimin atas kaum Yahudi adalah ketika Dajjal sudah benar-benar muncul. Dan hal itu merupakan tanda begitu dekatnya hari kiamat. Sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Abi Hurairah:
لا تقوم الساعة حتى يقاتل المسلمون اليهود فيقتلهم المسلمون حتى يختبئ اليهودي من وراء الحجر والشجر فيقول الحجر والشجر يامسلم ياعبد الله هذا يهودي خلفي فتعال فاقتله إلا الغرقد فإنه شجراليهود، رواه أحمد ومسلم
“Kiamat tidak akan terjadi sehingga orang-orang Islam memerangi orang Yahudi dan membunuh mereka. Sampai-sampai seorang Yahudi yang bersembunyi di belakang batu dan pohon, batu dan pohon itu bisa bicara “Wahai Muslim, Wahai hamba Allah, ini ada seorang Yahudi di belakangku, maka kemarilah dan bunuhlah!”. Kecuali pohon Gharqad, karena pohon itu adalah pohon Yahudi. (H.R. Ahmad dan Muslim).
Begitu juga hadits yang diriwayatkan oleh Samuroh, Rasulullah Saw bersabda:
لاتقوم الساعة حتى يدل الحجر على اليهودي مختبئا كان يطرده رجل مسلم فالطلع قدامه فاختبأ فيقول الحجر يا عبد الله هذا ما تبغي، رواه البزار والطبراني
“Kiamat tidak akan terjadi sehingga sebuah batu bisa menunjukkan seorang Yahudi yang bersembunyi. Sebagaimana ada seorang Muslim yang sedang mencari seorang Yahudi, kemudian muncullah seorang Yahudi di hadapannya dan lekas bersembunyi, maka sebuah batu berkata “Wahai hamba Allah ini orang yang kamu cari” (H.R. Bazzar dan Thabrani)
Imam Ahmad dalam riwayat yang menerangkan tentang Dajjal, juga menyebutkan hadis Nabi yang berbunyi:
ثم يهلكه الله تعالى وجنوده حتى أن جذم الحائط – وقال بعض الرواة – أصل الشجر لينادي يامؤمن أو قال يامسلم هذا يهودي تعال فاقتله
“Maka Allah menghancurkan orang Yahudi beserta bala tentaranya, sehingga pangkal dari tembok –sebagian riwayat menyebutkan– pangkal pohon memanggil, “Wahai orang mukmin!” atau berkata, “Wahai orang Islam, ini ada orang Yahudi, kemarilah dan bunuhlah!”
Tanda kemunculan Dajjal sudah semakin jelas, yaitu dengan berdirinya Negara Yahudi yang diresmikan dan diakui sebagai Negara berdaulat oleh negara-negara kafir, atas prakarsa dan bantuan dari Amerika serta sekutunya. Dan hal itu telah disebutkan dalam firman Allah Swt:
ضربت عليهم الذلة أينما ثقفوا إلا بحبل من الله وحبل من الناس
“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia”
Kata Al Hablu menurut Syaikh Ahmad Shidiq al-Ghimari adalah sebuah media, sedangkan An-Nas adalah orang-orang Amerika dan sekutunya. Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah Swt telah menjadikan orang-orang Yahudi hina dina. Mereka tidak mempunyai sebuah negara yang berdaulat, akan tetapi keadaan mereka berpencar-pencar di bawah kekuasaan negara lain. Namun, di akhir zaman atas kehendak Allah (habl min Allah) dan atas bantuan Amerika dan Sekutunya (habl min an-nas), mereka menjadi sedikit berubah keadaan, yaitu mempunyai satu Negara dan berkumpul menjadi satu.
Artinya untuk saat ini kewajiban kita adalah mendoakan para pejuang muslim yang berada di kawasan Gaza, dan ikut perihatin atas penderitaan yang mereka alami. Karena barang siapa tidak ikut perihatin atas kesusuahan kaum muslim lain, maka ia tidak termasuk dalam golongan kaum muslim itu. Dan nanti pada akhirnya, kita sebagai umat Islam memperolah kemenangan, di saat mereka sudah berkumpul pada suatu Negara, yauti Negara Yahudi, sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah Swt. Wallahu A’lam.
0 Comments