Istighotsah dan deklarasi PKNU

Penulis : admin

March 31, 2007

[singlepic id=33 w=128 h=100 float=left]Setelah mengalami proses yang panjang, akhirnya terlaksanalah Deklarasi Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) yang dilaksanakan pada hari Sabtu (31/3) di Lapangan Al Ghuroba’ Pondok Pesantren Langitan. Acara ini dihadiri ratusan kiai dan 30 ribu simpatisan. Karena membludaknya peserta, sempat terjadi kemacetan lalu lintas dan merayap berantai radius 15 KM. dari titik pusat acara. Karena bertepatan dengan tanggal 12 Robiul Awal deklarasi pun diawali dengan peringatan mauludin nabi Muhammad SAW. dan Istighotsah demi keselamatan bangsa Indonesia. Ini dilakukan, agar Indonesia bisa keluar dari musibah yang tak kunjung reda. Hadir dalam acara itu seluruh tim 17, kecuali KH. Idris Marzuqi (Lirboyo, Kediri, Jatim) karena sakit dan KH. Abdullah Schal (Bangkalan, Madura) karena ada udzur. Tim 17 adalah para kiai yang merumuskan berdirinya PKNU dan siap mengawal partai ini agar tidak menyimpang dari rel syar’i, mereka adalah :

KH. Abdullah Faqih (Langitan, Widang, Tuban, Jawa Timur)
KH. Ma’ruf Amin (Tanara, Banten)
KH. Abdurrochman Chudlori (Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah)
KH. Ahmad Sufyan Miftahul Arifin (Panji, Situbondo, Jawa Timur)
KH. M. Idris Marzuki (Lirboyo, Kediri, Jawa Timur)
KH. Ahmad Warson Munawwir (Krapyak, DI Jogjakarta)
KH. Muhaiminan Gunardo (Parakan, Temanggung, Jawa Tengah)
KH. Abdullah Schal (Bangkalan, Jawa Timur)
KH. Sholeh Qosim (Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur)
KH. Nurul Huda Djazuli (Ploso, Kediri, Jawa Timur)
KH. Chasbullah Badawi (Cilacap, Jawa Tengah)
KH. Abdul Adzim Abdullah Suhaimi, MA (Mampang Prapatan, DKI Jakarta)
KH. Mas Muhammad Subadar (Pasuruan, Jawa Timur)
KH. A. Humaidi Dakhlan, Lc (Banjarmasin, Kalimantan Selatan)
KH. M. Thahir Syarkawi (Pinrang, Sulawesi Selatan)
Habib Hamid bin Hud Al-Atthos (Cililitan, DKI Jakarta)
KH. Aniq Muhammadun (Pati, Jawa Tengah)

Selain tim 17, juga hadir Kiai-Kiai sepuh lain di antaranya: KH. Abdul Hamid Baidlowi (Lasem, Rembang, Jateng), KH. Zainal Abidin Munawwir (Krapyak, Djogjakarta), KH. Anwar Iskandar (Kediri), KH. R. Cholil As’ad Syamsul Arifin (Situbondo), KH. Ahmad Basyir (Kudus), dan KH. Abdul Djalil Ma’ruf (Riau).

Partai yang memproyeksikan diri sebagai kolaborasi religi nasionalis ini memang beda dengan partai yang ada. Terutama dalam kinerja dan struktur, Dewan Musytasar mempunyai hak veto dalam pemutusan masalah. Ini sebagai penegasan peran aktif ulama dalam partai dan menghilangkasn kesan ulama sebagai ‘pemadam kebaran’, yang disowani ketika ada masalah genting serta diabaikan saat posisi normal. Hal ini sebagaimana yang disampaikan KH. Ma’ruf Amin (Rois Musytasar) dalam pidatonya, bahwa kedepan partai akan memaksimalkan peran ulama, termasuk menghilangkan image ulama sebagai tukang stempel dan pemadam kebakaran, yang dimintai pertolongan saat posisi genting dan diabaikan saat posisi stabil.

Tulisan Terkait

PP. Langitan Kembali Adakan Perlombaan M2QK

PP. Langitan Kembali Adakan Perlombaan M2QK

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan para santri, Pondok Pesantren Langitan kembali mengadakan perlombaan Musabaqah Muhafadzah Qiroatul Kutub (M2QK) di Halaman Madrasah Al-Falahiyah pada Kamis, 23-24 November 2023. M2QK sendiri merupakan perlombaan yang...

Ziarah Maqbarah dalam Rangka Haul KH. Abdullah Faqih ke-12

Ziarah Maqbarah dalam Rangka Haul KH. Abdullah Faqih ke-12

Termasuk rangkaian dari acara haul Almaghfurlah KH. Abdullah Faqih ke-12 adalah ziarah umum bersama Majelis Masyayikh di maqbarah masyayikh pendahulu pada Senin sore, (23/10). Ziarah ini diikuti oleh Majelis Masyayikh, asatidz, pengurus pondok dan seluruh santri PP....

Khatmil Qur’an bil Ghaib Haul KH. Abdullah Faqih ke-12

Khatmil Qur’an bil Ghaib Haul KH. Abdullah Faqih ke-12

Malam peringatan Haul KH. Abdullah Faqih yang ke-12 akan diselenggarakan pada malam ini (Senin, 23/10). Salah satu rangkaian acara yang menyambut haul tersebut adalah Khatmil Qur'an bil Ghaib. Pembukaan Khatmil Qur’an bil Ghaib dimulai pada Ahad siang, (22/10) di...

19 Comments

  1. MAULANA_CIREBON

    Jika melihat hasil quick count Pemilu 2009 ini, saya acungkan jempol ke PKNU.
    Karena sudah mencoba mengikuti pemilu, dan hasilnya bisa 1,9 % dengan menyisihkan puluhan peserta pemilu yang 2 sd 3 kali ikut masih dibawah 0%, sebaiknya PKNU tidak berkoalisi dgn partai lain, dan tidak melebur dan tidak perlu mengganti nama PKNU, sejarah dulu jangan terulang lagi membuat parpol yang ibaratkacanglupa dengan kulitnya, sampai kapan pun???

    Emang mau mengusung label apa lagi, yo moso kyai label kompeni….

    Reply
  2. akong

    Saya hanya mengutip dari salah satu deklarator dawuhnya”PKNU akan saya bawa,biarlah PKNU menjadi saksi perjuangan saya di HadiratNya.”…….amin

    Reply
  3. saefudin

    partai tak harus menang
    tpi islam yang harus menang

    Reply
  4. sandi_007

    kita jangan salah menilai bahwa NU (orang-orangnya) sudah tidak mengikuti dan mempelajari ajaran-ajaran ulama2 NU sebelumnya, apakah dengan semboyannya ahlussunah waljamaah, orang-orang NU sendiri memahami apa itu ahlusunnah, bagaimana ciri-cirinya pelajaran2 apa yang ada pada ahlussunah, kita jangan lengah dengan yahudi, wahabi dan JIL…kita warga NU yang memahami NU harus mengetahui bahwa kita sedang dirongrong oleh orang di luar NU, kalau tidak demikian NU akan tinggal namanya saja, sedangkan orang=orang yang duduk di dalam nya adalah orang2 liberal, sekuler….apakah anda mengetahuinya?

    Reply
  5. m.irsyadul ibad

    apa tujuan di bentuk partai pknu?

    Reply
    • admin

      #ibad
      secara singkat adalah menegakan ajaran ahlu sunnah waljamaah (NU) dan membentenginya dari pemahaman liberal, sekuler yang merusak akidah umat Islam. untuk lebih lengkapnya mas bisa lihat langsung di http://pknu.org

      Reply
  6. elfan

    Jika melihat hasil quick count Pemilu 2009 ini, saya sedih melihat ‘nasib’ PKNU.
    Karena sudah mencoba mengikuti pemilu, dan hasilnya tidak mencerminkan harapan umat, sebaiknya PKNU berkoalisi permanen, lebur nama PKNU bila perlu, bikin fusi antara parpol Umat Islam lainnya, cari satu nama baru, sekarang juga???

    Para pengurusnya ya harus istiqomah terlebih lagi mengusung lebel ISLAM

    Reply
  7. iw harun

    saya sangat senang dengan berdirinya pknu ini ,,,,, karna disini tidak ada gusdur ,, yang kiyai tapi prilakunya dan sikap nya masya allah…. tapi masikh di anggap orang yang pantas menyandang sesepuh nu,,,,, kalo kiyai nu tuh pastinya wara,,, bukanya sembrono kayak gitu………. hidup nu… hidup pknu,,, hidup islam ,, hidup indonesia ALLAH……..HUAKBAR

    Reply
  8. hammad

    #kiageng
    saya rasa inilah keberhasilan terbesar dari para musuh islam ahlu sunnah waljamaah (sekuler, wahabi, leberal cs) dalam menghancurkan pemikiran orang Islam di Indonesia. dengan mencekoki kita dengan pemikiran bahnwa islam itu cuma sholat, puasa, zakat dll yang cuma dlam lingkungan masjid.

    kiyai/ulama NU jangan ikut politik? itu sejak jaman kapan kang? kalo kita tengok sejarah, berarti beliau Hadrotus Syaikh KH. Hasim Ays’ary keliru ketika memasukkan NU dalm daftar partai politik? apakah terus apakah para kholifah empat (Abu bakar, Umar, utsman Rodliallahu Anhum dan Ali Karromallahu wajhah) keliru ketika menjadi pemimpin sebuah kekhalifahan? apakah kekhalifahan bukan bentuk lain negara? apakh mungkin memisahkan negara dengan politik? terus dengan begitu beliau memimpin negara / khalifah tanpa politik?. Apa sampeyan ngak ingat gimana Rosul berpesan, bahwa kita disuruh khulafaurrosyidin. terus apakah wahyu yang diterima Rasul keliru (terhadap pesan tsb)? wama yantiqu ‘anil hawa in huwa illa wahyun yuhaa.

    Apakh anda lebih Alim, lebih wira’i dalam agama daripada KH. Hasyim Asyari pendiri NU, atau para Ulama tim 17 PKNU. berapa ayat dari alqur’an yang anda hapal, berapa baris hadit yang anda paham, terus dalam memahami al-Qura’an dan Hadist apakah anda menelaahnya dengan ilmu Nahwu Shorof yang memadai atau dari terjemah (artinya)?

    mungkin sebelum anda membaca karangan para peimkir barat (orientalis) sebaiknya peerdalam dulu ilmu anda tentang Islam, kalo sempat cari referensi dalam Ihya’ Ulumuddin, ahkamus Sulthoniyyah (hukum-hukum kenegaraan) dan lain-lain. biar nggak asbun (asal bunyi). karena dalam Islam (ahlu sunnah)/ pesantren kitab yang diajarkan nggak cuma melulu cara wudlu, alif ba’ ta, tapi banyak juga kitab tentang astronomi, aljabar dll. Islam itu sempurna mulai cara makan, minum, berkeluarga, bergaul dengan istri, sampai politik semua diatur supaya mendapat ridlo Allah SWT.

    semoga menjadi renungan

    Reply
  9. ki ageng menak bin tan malaka

    wahai para alim ulama dan para orang-orang yang mengaku kiai sadarlah bahwa anda-anda hanya di manfaatkan oleh orang-orang yang haus kekuasaan,dengan dalih apapun,dan partai apapun tolonglah anda-anda yang kiai haji .jangan jual alquran,hadist,dan agama islammu,hanya untuk kepentingan yayasanmu,anak-anakmu,dan cucu-cucumu..sudahlah kiai harus tobat,karena kiai juga pasti punya salah,saya muak lihat tingkah para kiai yang hanya jadi broker kepentingan penguasa,broker suksesi pilkada yang ujung-ujungnya yayasanya minta di sumbang uang hasil korupsi pejabat yang di usungnya ,jadi kiai juga terlibat korupsi ,masyaalloh semoga gusti alloh memaafkan dosa-dosa para kiai ,allohu akbar,subhanalloh..sadar kiai umatmu jangan di gadai,nahdatul ulama jangan di gadai, laskar sunan kali jaga/ brandal loka jaya….
    saya juga orang yang tidak setuju agama islam dan NU di jual-jual oleh para kiai ,saya juga santri tapi ketika melihat kiai-kiai terjun ke gelanggang politik,sama seprti artis-artis yang lagi demam politik,jadi apa bedanya kiai dengan artis,..sudah jelas kiai ya kiai ,atau guru,atau pengajar agama,atau tokoh yang menjadi panutan umat,…artis juga ngapain lagi ikutan politik ,harusnya tetap diperannya sebagai penghibur masyarakat..jadi sekarang kacau balau.. apapun partainya KIAI JANGAN YERLIBAT POLITIK PRAKTIS,KARENA HANYA AKAN MENAMBAH HANCURNYA NAMA ISLAM SAJA,ORANG AKAN ANTI PATI PADA AGAMA ISLAM KETIKA PATAI YANG DIISI OLEH TOKOH -TOKOH ISLAM TERLIBAT KORUPSI ,NGERI KETIKA ORANG AKAN MEMANDANG ISLAM ITU POLITIK BUKAN AGAMA YANG ROKHMATAN LIL ALAMIN,..KIAI JANGAN SERAKAH…BIARKAN DUNIA POLITIK DIISI OLEH ORANG-ORANG YANG PAHAM POLITIK,KARENA KIAI DAN WARGA NU MASIH BELUM SIAP MENERIMA PERBEDAAN PENDAPAT,KIAI MASIH MEMANDANG BAHWA YANG BERBEDA DENGAN KIAI BERARTI NGUNTAP,SALAH DAN BERDOSA.. EMANGNYA DUNIA INI MILIK KIAI..BUMI INI CIPTAAN ALLOH ,PAHALA DAN DOSA JUGA URUSAN ALLOH,….PEMUDA NU ENTE-ENTE HANYA JADI BUDAK KIAI, TIDAK PERNAH MEDEKA..HANYA SATU KATA UNTUK PENINDASAN LAWAN

    Reply
  10. SYAMSUL ARIFIN

    SAYA ADALAH MILITAN PKB PADA TAHUN 2004, DAN PADA PEMILU 2009 INI SAYA TETAP MEMILIH PKB DAN SAYA JUGA MENGAJAK TEMAN-TEMAN SAYA UNTUK TETAP MEMILIH PKB, PARTAI YANG DIDIRIKAN PBNU PADA TAHUN 1998, MAKSIH

    Reply
  11. ade mahmudin

    السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

    “WARGA NU WAJIB DAN FARDLU ‘AIN PILIH PKB”

    Salam kenal buat pembaca dimanapun berada. Khususnya para santri PP. Langitan dan tdk mengurangi rasa ta’dzimku kpd KH. Abdullah Faqih.
    Disini, saya akan mencoba untuk menyumbangkan secarik pemikiran tentang keberadaan NU di Indonesia ini terkait sebuah Partai sebagai jembatan untuk mensyi’arkan Agama Islam khususnya Faham Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
    Kita menyadari betul keberadaan NU dalam kiprah perpolitikan di Indonesia. NU dianggapnya sebagai ancaman bagi pihak2 terkait sebagai organisasi terbesar di NKRI ini bahkan sedunia. sehingga banyak pihak yang mengintervensi NU agar kekuatan NU tidak bersatu. Kalau NU bersatu dan kompak dlm berpolitik, niscaya mereka sangat takut dan terbirit2 dengan kekuatan NU. sehingga berbagai upaya dilakukan untuk melemahkan kekuatan NU dlm berpolitik. bahkan ada sebagian oknum yang memfasilitasi warga NU untuk membentuk parpol.
    Disini, saya mau menukil pendapatnya KH. Ushfuri Anshor (Wakil Ketua Dewan Syuro DPW PKB Jabar) yang memfatwakan tentang hukum yang diberlakukan kepada warga NU. Disana disebutkan bahwa siapaun yang merasa menjadi warga NU maka dia harus taat dan patuh kepada keputusan PBNU. Dimana, PBNU telah mendeklarasikan sebuah wadah untuk menampung aspirasi politik warga NU (Deklarasi Ciganjur ’98) yang memutuskan sebuah partai yaitu :
    PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (PKB). selama keputusan itu belum di amandemenkan, maka selama itu pula warga NU WAJIB dan FARDLU ‘AIN untuk memilih PKB. kalau tidak, berarti dia berkhianat kepada diri sendiri, PBNU, dan berdosa dihadapan ALLAH swt. Tidak pandang bulu. siapapun orangnya itu. entah itu seorang Kyai (ma’af), ustadz, bahkan PBNUnya sendiri jika tidak memilih partai yang telah dibentuk oleh PBNU, maka dia berkhianat. Karena dia telah memecah belah ummat dan memisahkan diri dari suatu golongan. bahkan menukil pendapatnya KH. Mustahdi Abbas Buntet Pesantren Cirebon, orang2 yg memisahkan diri itu dosanya tdk akan di ampuni oleh Allah. Na’udzu biLLah ….
    Terlepas dari keberadaan PKB bagaimana sekarang ini, warga NU tetap diwajibkan untuk memilih PKB.
    untuk lebih jelasnya, silahkan kunjungi website:
    http://ushfurianshor.wordpress.com
    http://ushfurianshor.blogspot.com
    Kalau mau balez, silahkan untuk menghubungi e-mail saya berikut:
    ademahmudin@rocketmail.com
    atau langsung datang saja ke Ponpes Al-Ishlah Jatireja, Compreng, subang Jawa Barat. Tlp: 0260552064/ 0260554377.HP: 081324328511.
    Ini kewajiban saya untuk menyebarkan pemikiran yg telah difatwakan oleh KH. Ushfuri Anshor tsb.
    Syukron Jazilan ….
    والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

    Reply
    • RADIKAL

      LU NGAKU MURID LANGITAN TAPI TAK BERKHIDMAT KEPADA GURU-MU,…..DASAR SANTRI MURTAD….

      Reply
      • maqdum

        tidaklah hal yang baik bisa berakhir baik pula, hidup ini adalah perjuangan namun senada demikian kita tidak boleh menghina terhadap yang lain.

        Reply
  12. mohammad djazuli kasuri

    saya adalah murid Yi Basyir Bareng, saya masih ingat teman basic training badawi di dawe, saya pernah jadi simpatisan PPP waktu 1980-an. saat ini aku jadi wong en o jekek, gak partisan sama sekali. HARAPAN KU HANYA SIAPAPUN WONG NU, DIMANA PUN PARTAINYA, ATAU GOLPUT SEKALIPUN, HARUS HIDUP UNTUK NU, BUKAN CARI HIDUP DI NU, CARILAH RIDLO ALLAH SWT. AMIN

    Reply
  13. H. Muhamad Ali

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.
    senang sekali dengan berdirinya partai yang mengangkat ulama sebagai panutan sentral dalam
    politik. Saya sekretaris tanfidz di DPC PKNU Gunungkidul Yogyakarta niat ikhlas ingin membesarkan partai baru ini. dulu saya partisipan di PKB, keluarga saya semua PKB tapi setelah membaca informasi tentang PKNU saya tertarik dan masuk PKNU.
    Saya ingin selalu dibantu dengan pedoman dan nasehat dari para kyai tentang politik dalam wawasan
    Ahlusunah Wal Jamaah karena saya masij awam tentang hal tersebut
    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

    Reply
  14. kuli tinta sura merdeka peduli PKNU kudus

    Untuk Dan demi keberlangsungan perdana partai PKNU yang notabene Keluarga besar Kyai khos yang secara system pasti adalah para santri santrinya yang tersebar di seluruh nusantara. Mengingat saya sebagai simpatisan partai islam sejak orde lama – orde baru hingga orde reformasi berharap Islam mempunyai Partai Politik dengan kejayaan yang hakiki dalam percaturan politik di negeri ini sehingga bisa mewarnai sekaligus punya kesempatan untuk menyikapi keberalngsungan Negara dalam bentuk perundang – undangan maupun kebijakan Perda – perda yang ekonomis nan islami mengingat ha;l tersbut kami terbebani dengan kehadiran perusuh partai politik yang kami nilai dari kalangan muslim bahkan dari keluarga yang tersohor Kyai besar yang thoriqohnya di ikuti dan diamalkan oleh muslimin muslimat akan tetapi dibalik kebesaran nama seorang ayahnya mencoba menjadikan Ayah nya sebagai ikon untuk mendapatkan kursi dewan, adalah ahamd badawi basyir juga ahmad jazuli basyir yang saat ini sebagai calon legislatif Dprd II dan Dprd I jateng dibawah bendera besara PKNU. Grasroad mereka read ( A.Badawi Basyir – djazuli Basyir ) adalah kyai stopmap yang dari dulu sejarah orang kudus sudah mengetahui karakter kedua personal tersebut. yang menjadi ganjalan dan kekhawatiran kami, sadarkah PKNU yang baru mau memasuki percaturan politik ( parpol muslim ) akan keikutsertaan A.Badawi Basyir dan M.Djazuli Basyir??
    Mengingangt Kyai besar kami juga ada dalam jajaran penting di PKNU baik dari pasuruan maupun pati dan kediri . Rakyat pesimis dengan keikutsertaan kedua caleg yng muncul dari bendera Hijau yang saya kagumi PKNU. mohon ini dijadikan referensi Internal parpol DPP PKNU baik Dewan syuro Maupun Tandfidz. Demi dan untuk keutuhan tanpa ada yang memafaatkan kesucian hati para kyai kami tolong Ahmad Badawi juga A.Djazuli di kaji ulang kembali, Apakah keduanya layak sebagai simpatisan atau kader bahkan caleg dari dan untuk PKNU. Apabila TULISAN INI DIRAGUKAN BISA DI TASHIH SERTA DI DI TANJIHKAN KEPADA KELAURGA BESAR WARGA BAIK DESA MAUPUN KECAMATAN DARI KABUPATEN KUDUS: KH. ANIQ MUHAMMADUN
    KH.ASLAM MUHAMMADUN . KH.NAFI ABDULLAH SALAM KAJEN . KH. DZI TAUFIQILLAH MA’MUN kudus. KH. SYAFIQ NASHAN jekulo Kudus . KH. ULIL ALBAB ARWANI kudus dan masih banyak lagi. semoga tulisan ini menjadikan referensi muslim politik PKNU demi dan untuk keutuhan PKNU . Apabila Ini dijadikan Bahsan penting di Tubuh partai PKNU kami bersyukur ALHAMDULILLAH tapi apabila Seruan ini tidak menjadi hal penting dalam tubuh partai walaupun pemilu masih 8 bulan lagi maka media cetak maupun media online akan menjadi ruang kami bicara sesuai kata hati nurani kami sebagai alumni santri para kyai khos kami agar tak ternodai dengan kehadiran simpatisan ( caleg ) PKNU yaitu Ahmad Badawi Basyir d an A. Djazuli Basyir.
    Sekian Wal’afwu Minkum Billahi Taufiq walhidayah wassalamualaikum wr. Wb

    Alumni Santri Pati Kudus Kediri dan Santri kalong Romadhon Langitan Essalavie
    Balasan Email kami tunggu di :

    santrikuduspedulikyai@yahoo.com

    Reply
  15. NUR CHOLIQ

    moga kita tidak cerai berai gara-gara masalah partai

    Reply

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Komentar

Posting Populer