(Ngaji Ihya) Riya Tersembunyi ( Samar ) yang lebih tersembunyi daripada Rakakan Semut

Penulis : admin

December 12, 2011

Ketahuilah bahwa sesungguhnya Riya itu ada yang jelas dan ada yang tersembunyi.

Riya’ yang jelas adalah riya yang menggerakkan pada amal perbuatan dan yang mendorong kepadanya, walaupun ia bermaksud memperoleh pahal. Itu adalah Riya’ yang paling jelas.

Dan Riya’ yang lebih sedikit tersembunyi dari padanya adalah riya yang tidak mendorong pada amal perbuatan yang denganya ia berkehendak kepada Allah Swt. Seperti orang yang membiasakan sholat tahajjud setiap malam dan terasa berat padanya. Apabila ada tamu yang tinggal padanya,maka ia tekun dan merasa ringan menjalankan sholat itu padanya. Dan ia mengerti bahwa jikalau tidak karena ada harapan pahala, niscaya ia tidak menjalankan sholat karena semata – mata Riya’ kepada tamu. Dan yang lebih tersembunyi dari pada yang demikian adalah Riya’ yang tidak membekas pada amal perbuatan. Dan tidak memudahkan dan meringankan juga. Akan tetapi bersamaan dengan demikian ada yang menetap dalah hati ( batin) manakala Riya’ itu tidak membekas pada ajakan kepada amal perbuatan, niscaya tidak mungkin dapat diketahui melainkan dengan tanda – tanda. Dan tanda-tandanya yang paling jelas adalah ia merasa senang dengan dilihat oleh manusia terhadap ketaatanya kepada Allah Swt.

Maka banyaklah hamba Allah Swt. Yang berbuat ikhlas pada amal – amal perbuatanya dan ia tidak mengiktikadkan itu Riya’. Bahkan ia benci kepada Riya’ dan menolaknya. Dan ia menyempurnakan amal perbuatanya seperti yang demikian. Akan tetapi, apabila ia dilihat oleh manusia, niscaya yang demikian itu menyenangkan hatinya dan mengembirakanya. Yang demikian itu meringankan dari hatinya akan kesulitan beribadah. Kesenangan ini adalah menunjukan pada Riya’ yang tersembunyi.

Dari Riya’ itu menetes rasa senang dan jikalau hatinya tidak berpaling kepada manusia, niscaya kesenanganya itu tidak tampak/kelihatan ketika dilihat manusia. Dan sungguh Riya’ itu telah menetap pada hatinya seperti menetapnya api dan batu. Maka dilihatnya oleh manusia dapat melahirkan bekas rasa senang dan gembira dari padanya. Kemudian apabila ia telah merasakan kelezatan senang dengan dilihat oleh manusia dan ia tidak menghadapi yang demikian itu dengan rasa tidak senang, maka yang demikian itu menjadi makanan pokok dan makanan bagi urat Riya’yang tersembunyi. Sehingga urat Riya’ yang tersembunyi itu menggerakkan pada tubuhnya dengan putusan yang tersembunyi bahwa ia membebani pada dirinya suatu sebab yang kelihatan pada dirinya dengan sindiran dan menyampaikan kata- kata sindiran sekalipun itu tidak mengajak kepada terus terang.

Kadang kadang tersembunyi, kemudian mengajak kepada melahirkan dengan mengucapkan kata – kata, secara sindiran dan terus terang. Akan tetapi dengan sifat – sifat diri seperti melahirkan kekurusan badan, warna kekuningan, rendahnya suara, keringnya dua bibir, kekeringan keringat, bekas air mata dan beratnya menahan rasa mengantuk yang menunjukan pada lamanya menjalankan shalat tahajjud. Dan lebih tersembunyi dari pada yang demikian adalah apabila ia tersembunyi dimana ia tidak menginginkan dilihat oleh manusia dan tidak merasa senang dengan melahirkan ketaatanya kepada Allah Swt. Akan tetapi bersamaan dengan demikian, apabila ia melihat manusia, niscaya lebih menyukai ia memulainya dengan memberikan salam. Dan menghadapinya dengan muka berseri dan penghormatan. Dan bahwa mereka memujinya dan meringankan pada terlaksana kebutuhanya. Dan mereka bersikap baik kepadanya dalam berjual beli melapangkan baginya tempat duduk. Maka apabila dilalaikan pada suatu kelalaian maka beratlah yang demikian atas hatinya. Dan ia menemukan karena yang demikian kejauhan hati pada dirinya. Seolah – olah ia mencari kehormatan beserta ketaatan yang disembunyikanya dari manusia, sedangkan ia tidak memperlihatkan kepada yang demikian. Dan jikalau tidak di dahului oleh ketaatan itu dari padanya, niscaya tidak merasa jauh hatinya akan kelalaian manusia pada haknya. Dan manakala wujudnya ibadah itu tidak seperti tidak wujudnya pada setiap apa yang berhubungan dengan makhluk, niscaya ia tidak merasa cukup dengan yang disembunyi yang lebih tersembunyi dari pada merangkaknya semut. (hadist yang meriwayatkan tersebut diriwayatkan oleh Ahmad dan Thabrani dari Abu Musa Al Asyari) semua itu hamper dapat menghapus pahala. Dan tidak dapat menyelamatkan diri dari pada itu melainkan orang orang yang berbuat kebenaran.

Tulisan Terkait

Membedakan Apa yang Dibenci dan Dicintai Allah

Membedakan Apa yang Dibenci dan Dicintai Allah

Orang yang cinta, tentu akan melakukan segala hal demi yang ia cintai dan takut jika ketahuan melakukan apa yang dibenci. Allah adalah Dzat yang Maha Melihat, Mengawasi dan Mengetahui. Dia tahu segala gerak dan semua yang terucap dari hambanya. Seorang saalik yang...

Menggali Makna Cobaan

  Setiap mukmin memiliki mimpi menjadi Ashabu al-Yamin yang dapat mengarungi seluruh waktu di akhirat dengan penuh kenikmatan, menerima balasan baik sebagai buah hasil kebaikan, dan yang paling utama adalah syahadah dengan sang pencipta, sebagai obat rindu penuh...

Menyelami Keagungan Nikmat Allah dalam Tafakkur

    Segala pujian taruntuk Dzat yang tak pernah bosan membagi nikmat bagi hambanya. Memberikan kebahagiaan bagi semuanya, menciptakan setiap keindahan dalam bayang-bayang dunia, bahkan setiap ciptaannya tidak luput dari guna dan manfaat untuk hambanya. Dia...

Harta Hanya di Tangan Bukan di Hati

Hidup memang sebuah ujian, hanya orang-orang yang benar-benar teguh iman saja yang dapat melewati ujian ini dengan baik. Mereka adalah orang-orang yang tidak tertipu oleh kilauan nikmat dunia yang begitu menggoda. Jika bisa di ibaratkan, dunia itu ibarat seorang...

Meraih Ilmu Manfaat

Dewasa ini, kemerosotan akhlaq umat Islam semakin tampak, mulai dari akhlaq kepada orang tua, guru bahkan kiai. Ini terjadi di samping karena kurangnya pengetahuan sifat sombong dalam diri manusia. Hasrat menjadi pribadi yang lebih baik kalah oleh kuatnya nafsu,...

Menyelami Keagungan Nikmat Allah Dalam Tafakkur

    Segala pujian taruntuk Dzat yang tak pernah bosan membagi nikmat bagi hambanya. Memberikan kebahagiaan bagi semuanya, menciptakan setiap keindahan dalam bayang-bayang dunia, bahkan setiap ciptaannya tidak luput dari guna dan manfaat untuk hambanya. Dia...

Tahta, Penguasa Hati yang Berbahaya

“Serigala buas yang dilepas di kandang kambing tidak lebih berbahaya dari pada cinta harta dan tahta dalam kehidupan agama seseorang.” Itulah yang di sabdakan Rasulullah tentang betapa amat berbahayanya cinta terhadap kedudukan. Hakikat tahta dan kedudukan adalah...

Harta hanya di tangan bukan di hati

Hidup memang sebuah ujian, hanya orang-orang yang benar-benar teguh iman saja yang dapat melewati ujian ini dengan baik. Mereka adalah orang-orang yang tidak tertipu oleh kilauan nikmat dunia yang begitu menggoda. Jika bisa di ibaratkan, dunia itu ibarat seorang...

8 Comments

  1. Billa

    Alhamdulillah……

    Reply
  2. akhi

    askum….ada kumpulan filenya yg di postingkan selain riya’bbiar gk terpisah2(runtut)

    Reply
    • maqdum

      wa;alaikum salam.. makasih bapak atas saranya…

      Reply
  3. tonylee

    mohon untuk bisa didengar rekaman ngajinya dan bisa didonwloab agar jauh bisa bermanfaat

    Reply
    • maqdum

      Banyak yang menghendaki demikian, namun mohon maaf bapak untuk saat ini kami belum bisa memberikan rekaman ngaji melalui media ini, namun jika ada yang menginginkan bisa langsung ke kantor pusat. insya’allah akan kita berikan …

      Reply
    • susanto

      asallamuallaikum.mohon ma.af sebelumnya. saya mau ikut belajar pa yai.apakah masih bisa sedangkan saya orang awam tentang agama .mohon pencerahanya,tentang hukum hukum.agama.terimakasih sebeleumnya.

      Reply
  4. ariel

    assalamualaikum,,,,saya mau tanya nih pak ust,dalam masalah wudhu,batasan basuh muka itu sampai mana aja pak?dan apakah jambang itu termasuk dari bagian wudhu yg wajib di basuh juga,terimkasih

    Reply
  5. maqdum

    sip..

    Reply

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Komentar

Posting Populer